Djawanews.com – Saat musim pancaroba seperti sekarang ini, hewan peliharaan seperti kucing rentan terkena penyakit. Selain flu dan diare, kucing juga rentan terkena penyakir kulit dan rambut.
“Sama seperti kita ya, kucing juga rentan sekali terkena penyakit. Biasanya saat musim pancaroba ini, penyakit yang sering muncul adalah flu, diare, penyakit kulit dan rambut atau bahkan yang paling parah bisa terkena Panleukopenia atau muntaber,” ungkap dokter hewan dari Institut Pertanian Bogor sekaligus anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia drh. Trima Naimmah dikutip dari ANTARA.
Menurut Trima Panleukopenia merupakan penyakit yang tergolong berbahaya untuk kucing, karena penyakit ini dengan cepat bisa menular terutama bagi kucing yang belum divaksin.
Trima menjelaskan apabila anak berbulu (sebutan untuk hewan peliharaan) atau anabul terserang flu, pemilik bisa memberikan perawatan di rumah dengan membantu mengeluarkan ingus hingga menjemur anabulnya di bawah matahari pagi. Namun akan lebih baik bila anabul yang sakit segera dibawa ke rumah sakit hewan agar mendapat perawatan yang tepat.
Dokter hewan Novi Wulandari mengatakan ada beberapa cara untuk menjaga anak bulu (anabul), sebutan untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, saat musim pancaroba adalah dengan memperhatikan asupan nutrisinya.
“Satu kondisinya harus bagus. Sama kayak kita menjaga anak kecil. Nutrisi harus bagus," kata Novi saat ditemui di kantor Royal Canin, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Februari.
Pemilih hewan peliharaan juga harus memastikan tempat tinggal anabul bersih dan sehat, termasuk mengurangi paparan lingkungan yang bisa membuat hewan peliharaan merasa stres.
"Kemudian kurangi lingkungan yang tidak mendukung, yang bikin dia stres. Hilangkan dia dari rasa takut,” kata Novi.
Novi juga mengimbau agar para pemilik anjing maupun kucing membiarkan para peliharaannya berlaku normal. Hal yang tidak kalah penting adalah memeriksakan hewan peliharaan ke dokter secara berkala juga penting untuk merawat kesehatan mereka.
Meskipun dirawat di rumah, belum tentu setiap hewan peliharaan terbebas dari cacing. Selain itu, hewan peliharaan juga perlu mendapatkan vaksin secara berkala, setidaknya setahun sekali.
“Di awal memang dia biasanya akan menerima dua sampai tiga vaksin. Tapi, kemudian setahun sekali,” kata Novi.
Direktur Royal Canin Indonesia Andrian Donny menilai bahwa kualitas kehidupan hewan peliharaan juga tergantung dari kemampuan finansial pemiliknya.
Oleh sebab itu, Donny menyarankan apabila pemilik anabul yang tidak berencana untuk membiakkan hewannya, maka sebaiknya hewan dibawa ke dokter hewan untuk menjalani sterilisasi. Dengan demikian, hewan pun bisa lebih sehat dan berusia lebih panjang.
“Kualitas kehidupan hewan kesayangan itu tergantung juga dengan kemampuan finansial manusianya. Jadi, buat yang tidak berencana untuk dibiakkan, kami sangat menganjurkan untuk disteril,” ujar Donny.
Dia juga mengingatkan pemilik anabul untuk membawa hewan kesayangannya untuk mengikuti pemeriksaan fisiologis secara berkala supaya kualitas hidup hewan peliharaan lebih baik.