Djawanews.com – Tidak sedikit orang merasa mengantuk setelah makan siang. Kondisi ini terkadang mengganggu aktivitas harian atau pekerjaan di siang hari. Apakah kondisi ini berbahaya? Rasa kantuk dan lemas setelah makan siang, atau makan waktu kapan pun, disebut somnolen postprandial.
Somnolen postprandial tidak berbahaya. Namun dalam beberapa kasus, penurunan energi setelah makan siang berdampak pada produktivitas di tempat kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu, Anda juga perlu mengevaluasi masalah atau gangguan tidur malam sebelumnya yang mungkin mendasari kantuk Anda setelah makan siang keesokan harinya.
Rasa kantuk setelah makan yang tidak berbahaya ini, banyak faktornya. Secara medis disebut somnolen prostprandial, tetapi ada pula yang populer menyebut dengan “food coma”. Menurut penelitian dilansir laman Sleep Foundation, faktor-faktor yang menyebabkan kantuk setelah makan diantaranya karena jenis makanan yang dimakan dan nutrisi yang mungkin berdampak pada munculnya rasa lemas serta mengantuk. Jenis makanan tersebut, seperti makanan berlemak, tinggi karbohidrat dan kalori, ini yang meningkatkan kantuk. Faktor lainnya yang mungkin berperan, diantaranya waktu makan, jadwal bekerja, kesehatan secara keseluruhan, paparan matahari, dan komposisi tubuh.
Penyebab mengantuk setelah makan siang
Sebab kantuk setelah makan siang yang begitu banyak, maka tidak bisa disimpulkan didorong satu faktor saja. Kondisi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan, seperti fluktuasi protein seluler, hormon, aliran darah, bahan kimia otak, peradangan, dan jam internal tubuh juga bisa memengaruhi.
Pada kondisi tubuh normal, kantuk setelah makan bisa disebabkan porsi makan yang terlalu besar. Ini ditunjukkan lewat penelitian, bahwa makan makanan tinggi lemak, karbohidrat, atau kalori dapat tingkatkan rasa kantuk. Makanan tinggi lemak, karena sulit dicerna maka bisa menghabiskan banyak energi sehingga kelelahan setelah makan. Makan makanan tinggi triptofan, dikenal sebagai pendorong tidur karena kaya akan asam amino. Makanan kaya akan triptofan, antara lain daging kalkun, susu, pisang, gandum, dan cokelat. Makanan yang berbahan kacang juga tinggi melatonin, ini bisa memicu kantuk Anda hadir setelah memakannya.
Penting diketahui, bahwa kantuk pada siang hari, mungkin setelah makan, juga bisa mengganggu jam tidur Anda pada malam hari nanti. Ini disebabkan oleh gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif. Berkaitan dengan itu, kondisi tubuh juga memengaruhi. Misalnya, kadar gula yang tidak seimbang pada penderita diabetes juga menyebabkan kantuk setelah makan. Bisa juga mengantuk pada siang hari karena anemia, hipotiroidisme, tekanan darah rendah, atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Cara mencegah mengantuk setelah makan siang
Cara mencegah kantuk setelah makan, perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Tetapi secara medis, disarankan untuk makan dengan penuh perhatian atau mindful. Sadari seberapa porsi yang pas tidak berlebihan dan jenis makanan yang memicu kantuk. Cara kedua, ambil kesempatan untuk quick nap atau tidur siang cepa tantara 15-45 menit.
Ketiga, cari ruangan dengan cahaya terang yang mungkin membantu meningkatkan kewaspadaan dan menghalau kantuk. Keempat, perbaiki jam tidur malam Anda. Jangan sampai karena insomnia dan begadang, keesokan paginya Anda tak punya energi untuk beraktivitas. Penting pula menghindari makan terlalu malam karena dapat mengganggu pola tidur. Kelima, pastikan Anda terhidrasi cukup karena kalau dehidrasi bisa memengaruhi energi dan penyebab kelelahan.
Apabila langkah pencegahan mengantuk setelah makan siang sudah dilakukan, tetapi masalah tak kunjung teratasi, maka disarankan untuk medical check up secara keseluruhan supaya mendapatkan diagnosis medis dan solusi tepat.