Djawanews.com – Pernahkah kalian bekerja sama dalam satu tim dengan orang perfeksionisme, atau kalian sendiri yang sebenarnya perfeksionis? Ada beberapa jenis perfeksionisme yang ternyata tidak terlalu buruk. Jenis Perfeksionisme yang Tidak Buruk 1. Perfeksionisme yang Berorientasi pada Diri Sendiri Menurut Ramani, seorang perfeksionis yang berorientasi pada diri sendiri biasanya sangat teliti dan ingin memperhatikan setiap detail. Pada tingkat yang lebih ekstrem, ini bisa menjadi obsesi dan menyebabkan seseorang merasa cemas. Tanda yang paling mencolok dari seseorang yang mungkin memiliki perfeksionisme yang berorientasi pada diri sendiri, yaitu mereka menuntut standar tinggi dari dalam diri sendiri. “Orang dengan perfeksionisme berorientasi pada diri sendiri menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan bisa sangat kritis terhadap diri mereka sendiri dalam satu atau lebih bidang kehidupan,” jelas Ramani. 2. Perfeksionisme Berorientasi pada Orang Lain Cukup banyak hal yang bertolak belakang antara perfeksionisme yang berorientasi pada diri sendiri dan orang lain. Perfeksionisme berorientasi pada orang lain mengarahkan standar perfeksionis mereka kepada orang lain. “Orang dengan perfeksionisme berorientasi lain menetapkan standar yang sangat tinggi, sering kali tidak realistis, untuk orang lain dan bisa sangat kritis ketika orang gagal memenuhi standar tersebut,” kata Monifa. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan masalah di tempat kerja dan dalam relasi. Ramani juga menyatakan bahwa orang-orang perfeksionis jenis ini juga tidak akan mendelegasikan tugas ke orang lain karena mereka yakin orang lain tidak dalam melakukannya dengan tepat. 3. Perfeksionisme yang Ditentukan Secara Sosial Perfeksionisme yang ditentukan secara sosial adalah standar pencapaian dari masyarakat yang perlu dicapai seseorang. “Ini bisa mencakup orang yang mencoba menjadi sempurna bagi keluarga atau teman untuk memenuhi standar sosial atau media sosial,” ujar Ramani. Jadi, itu tadi beberapa jenis perfeksionisme. Penting untuk memahami bahwa tidak semua perfeksionisme itu buruk. Ben Cherkasky, LPC, seorang konselor profesional berlisensi di Skylight Counseling Center, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa perfeksionisme dapat dikelompokkan menjadi perfeksionisme adaptif dan maladaptive. Perfeksionis adaptif adalah seseorang yang menetapkan standar tinggi untuk diri sendiri atau orang lain, tetapi tidak terlalu kritis ketika gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan." Artinya, kamu mungkin memiliki standar yang tinggi, tetapi kamu merasa akan baik-baik saja jika kamu tidak memenuhinya. Sementara itu, perfeksionis yang maladaptive menggambarkan tekanan yang parah ketika standar kamu tidak sesuai dengan hasilnya. Di saat inilah, perfeksionisme menjadi masalah. Itu tadi beberapa jenis perfeksionisme yang tidak terlalu buruk. Semoga bermanfaat! Ingin tahu informasi mengenai lifestyle lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews |