Djawanews.com – Mulanya, Menara Pisa seperti menara pada umumnya dicanangkan dibangun tinggi menjulang, vertikal tegak lurus tanpa kemiringan sedikit pun. Namun pada perkembangannya, pasca lantai ketiga menara ini dibangun pada tahun 1178, pergerakan tanah menyebabkan pondasi sedalam tiga meter menara yang dibangun selama 200 tahun tersebut amblas dan membuat menara ini miring beberapa derajat.
Para insinyur bangunan meyakini amblasnya pondasi Menara Pisa disebabkan struktur pondasi yang tidak cukup kuat untuk menopang bangunan berbobot 14.500 ton tersebut. Pondasi itu hanya terbuat dari pasir, tanah liat, dan endapan sungai Tuscano, Arno, dan Serchio.
Ironisnya, struktur tanah ini pula yang kelak membuat Menara Pisa sanggup bertahan selama lebih dari 8 abad, kendati empat kali dihantam gempa bumi.
“Ironisnya, struktur tanah yang sama justru menyebabkan menara ini miring seperti yang bisa dilihat sekarang. Di saat yang bersamaan, hal itulah yang menyelamatkannya dari keruntuhan. Selain itu, ada kombinasi yang pas dari struktur Menara Pisa. Mulai dari ketinggian, tingkat kekakuan yang cukup besar, hingga kelembutan tanah yang mampu meredam menyebabkan getaran pada struktur menara,” kata George Mylonakis, salah satu dari 16 insinyur yang tergabung dalam tim peneliti Universitas Tre Roma yang mencari musebab kemiringan Menara Pisa.
Sejak 1280, sedikitnya ada empat gempa bumi besar yang melanda kota Pisa di Italia. Namun menara setinggi 55,86 meter tersebut tetap kokoh berdiri, bahkan tidak rusak barang sedikit pun.
Untuk mengetahui perkembangan dunia entertainment dan lifestyle terkini, ikuti terus rubrik Lifestyle di Djawanews.