Djawanews.com – Olahraga lari semakin digemari banyak orang, dan sepatu lari menjadi perlengkapan utama yang tak boleh diabaikan. Namun, seiring waktu, sepatu lari bisa aus dan rusak, yang tidak hanya mengurangi kenyamanan tetapi juga meningkatkan risiko cedera. Lalu, kapan sebaiknya kita mengganti sepatu lari? Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan.
- Sudah Menempuh Jarak 500-800 Kilometer
Sepatu lari umumnya dirancang untuk menempuh jarak sekitar 500 hingga 800 kilometer. Jika Anda rutin berlari, coba hitung total jarak yang telah ditempuh menggunakan sepatu tersebut. Setelah mencapai batas ini, bantalan sepatu biasanya mulai aus sehingga tidak lagi memberikan perlindungan dan kenyamanan maksimal.
- Bantalan dan Sol Sepatu Menipis
Salah satu fungsi utama sepatu lari adalah memberikan bantalan untuk meredam benturan saat kaki menyentuh tanah. Jika bantalan sudah menipis, Anda akan mulai merasakan benturan lebih keras yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga cedera.
Jangan lupa juga untuk memeriksa bagian sol luar sepatu. Jika sol terlihat aus secara signifikan atau tidak lagi rata maka menjadi pertanda bahwa sepatu lari Anda perlu diganti.
- Bantalan Midsole yang Mengeras
Bagian tengah sepatu atau midsole juga perlu dicek seiring dengan lamanya pemakaian sepatu. Biasanya, midsole terbuat dari busa yang mampu meredam guncangan. Namun kondisi midsole ini juga akan mengalami kompresi dan kehilangan elastisitasnya.
Cara simpel untuk memeriksa kondisi midsole adalah dengan menekan bagian tersebut memakai ibu jari Anda. Apabila terasa keras dan tidak kenyal lagi, berarti bantalannya sudah tidak optimal dan sebaiknya sepatu diganti.
- Kerusakan pada Bagian Atas Sepatu
Bagian atas sepatu, seperti jaring-jaring atau kainnya, juga dapat mengalami kerusakan akibat seringnya digunakan. Jika bagian ini mulai sobek atau longgar, sepatu tidak lagi dapat memberikan dukungan yang optimal saat berlari.
- Tidak Nyaman Saat Berlari
Kenyamanan adalah faktor utama dalam memilih sepatu lari. Jika Anda mulai merasa sakit pada kaki, lutut, atau pinggul setelah berlari, bisa jadi sepatu lari sudah kehilangan kemampuan untuk mendukung gerak tubuh.
Salah satu tanda utama bahwa sepatu lari perlu diganti adalah munculnya nyeri yang tidak biasa di area kaki, pergelangan, lutut, atau pinggul setelah berlari.
- Rasa Sakit saat Berlari
Jika Anda mulai mengalami rasa sakit saat memakai sepatu lari, bisa jadi itu tanda bawa bagian sepatu sudah rusak. Misalnya seperti bantalan sepatu sudah aus dan tidak menyerap guncangan dengan baik.
Sepatu lari yang sudah mengalami perubahan bentuk akibat pemakaian lama dapat menyebabkan gesekan berlebih pada kulit, yang mengarah pada lecet atau blister. Jika tiba-tiba mulai mengiritasi kulit atau terasa longgar di bagian tertentu, kemungkinan besar struktur sepatu sudah berubah dan perlu diganti.
Apabila telapak kaki bagian lengkungnya sudah terasa sakit atau lebih kaku setelah lari, maka bisa menandakkan sepatu sudah berubah. Bentuk sepatu lari Anda mungkin sudah tidak sesuai lagi dengan struktur kaki.
Sepatu lari yang sudah mengalami perubahan bentuk akibat pemakaian lama dapat menyebabkan gesekan berlebih pada kulit, yang mengarah pada lecet atau blister. Jika tiba-tiba mulai mengiritasi kulit atau terasa longgar di bagian tertentu, kemungkinan besar struktur sepatu sudah berubah dan perlu diganti.
- Adanya Bau yang Sulit Hilang
Meski terlihat sepele, bau yang sulit hilang pada sepatu lari bisa menjadi tanda bahwa material dalam sepatu telah rusak. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kebersihan kaki, seperti meningkatkan risiko jamur atau infeksi.
Demikianlah beberapa tanda kapan harus ganti sepatu lari yang bisa Anda jadikan patokan. Jangan lupa untuk selalu memilih sepatu yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya berlarimu agar pengalaman berlari tetap optimal. Baca juga merek sepatu running lokal berkualitas yang bisa dijadikan pilihan.