Djawanews.com – Belakangan ini muncul istilah baru untuk menyelamatkan diri dari hiruk pikuk rutinitas dunia yang membelenggu. Istilah itu bernama Me Time atau waktu sendiri. Me Time merupakan suatu upaya untuk menghabiskan waktu sendiri.
Hal tersebut menjadi cara ampuh bagi sebagian orang untuk meredakan stres. Namun, gejala Nomphobia bisa datang ketika kita sedang melakukan me time. Lantas, apa itu gejala Nomophobia?
Gejala Nomophobia
Secara tidak sadar, banyak dari kita hanya berlindung dibalik kata me time. Zona nyaman ini sering dilakukan demi menutupi rasa malas. Hal ini juga akan berdampak buruk sehingga kalian tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.
Tahukah kalian, Psikolog dan Mental Health Advocate, Anastasia Satrio mengatakan bahwa kita harus meluangkan waktu untuk diri sendiri. Terutama di masa pandemi dimana adanya pembatasan interaksi sosial. Namun, terlalu sering meluangkan waktu sendiri juga tidak baik. Saya sadar bahwa saat melakukan me time, harus ada batas waktu. Psikolog Anastasia Satrio menyarankan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit, atau cukup 5 hingga 15 menit dapat menjernihkan pikiran kita kembali.
Menurut Oxford English Dictionary, nomophobia merupakan sebuah kondisi yang mengarahkan seseorang pada kecemasan. Hal ini biasanya terjadi karena seseorang jauh dari ponsel mereka. Perasaan cemas yang dimiliki seseorang cenderung akan meningkat apabila mereka jauh dari ponsel.
Nomophobia ini juga mampu mengusik kesehatan mental dan kondisi kejiwaan seseorang. Penggunaan telepon genggam yang berlebihan tentu memiliki efek negatif. Bahkan saat hendak berjalan ke kamar tidur, bisa saja kamu menubruk lemari kecil karena terlalu fokus melihat layar telepon genggam.
Sehingga, muncul fenomena phone snubbing atau phubbing yang membawa kecanduan. Tidak hanya itu, fenomena smombie juga dapat muncul dan membuat seseorang menjadi seperti zombie. Hal ini mampu menjadikan seseorang tidak sadar saat menggunakan telepon genggam. Meskipun banyak orang membutuhkan ponsel untuk mencari informasi dan melakukan komunikasi, penggunaan ponsel sebaiknya dikontrol agar tidak menimbulkan sikap tak acuh.
Perilaku me time dapat menyembuhkan rasa stres. Namun bagi kalian yang merasa kesepian dan terasingkan belum tentu kalian mengidap gejala nomophobia. Perlu diingat, ponsel yang digunakan setiap hari dapat mengganggu pekerjaan atau hubungan antar sesama apabila penggunaannya berlebihan.
Nomophobia dapat muncul apabila manajemen waktu kalian berantakan. Seseorang yang jauh dari ponsel akan mudah merasa cemas. Penggunaan ponsel yang berlebihan juga akan mengganggu waktu tidur. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Bagi kalian yang mengalami hal ini, kalian dapat membuat perpisahan kecil-kecilan. Dengan mengatur penggunaan ponsel dan mengaktifkan fungsi do not disturb kalian dapat mengatur penggunaan ponsel dari waktu tidur hingga bangun.
Tidak perlu khawatir bagi kalian yang tidak ingin tertinggal kabar penting, kamu dapat memprogram kontak darurat pada ponsel. Setiap perilaku yang kita miliki dapat membentuk kebiasaan kedepannya. Dengan menghargai waktu, kalian pasti dapat meningkatkan efektivitas kerja dan memperoleh waktu me time dengan lebih baik.
Ingin tahu informasi mengenai lifestyle lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.