Djawanews.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal. Salah satunya masyarakat kini bergantung pada berbagai aktivitas berbasis daring atau online.
Di balik kehidupan online untuk berbagai keperluan selama pandemi, ditemukanlah sebuah data yang mengejutkan. Ternyata akses ke situs porno meningkat selama pandemi Covid-19.
Kebiasaan orang-orang menonton tayangan pornografi secara streaming dilaporkan meningkat 24%. Peningkatan ini bahkan lebih tinggi dibandingkan pertengahan Februari dan Maret 2020 lalu.
Data akses ke situs porno yang meningkat ini didapat dari 27 negara yng menerapkan lockdown.
Situs Verywell Mind mencatat ada peningkatan akses ke situs porno hingga 31 persen pada jam 3 pagi. Sementara akses terhadap video pornografi juga mengalami peningkatan hingga 26% untuk jam 1 siang.
Menenangkan Diri dan Mengatasi Kecemasan
Peningkatan ini diduga karena akses ke tayangan pornografi dijadikan alat untuk menenangkan diri, mengurangi stres, dan mengatasi kecemasan hingga depresi selama situasi pandemi Covid-19.
Survei terhadap 6.400 pengguna pornografi menyebut bahwa mereka merasa tayangan tersebut memiliki beberapa efek negatif yang mereka rasakan sendiri. Salah satunya adalah kebutuhan akan stimulasi yang lebih besar dalam hal kepuasan seksual.
Sementara dampak lainnya juga bisa menciptakan ketidakpuasan kualitas hubungan asmara dengan pasangan. Bahkan seseorang bisa saja membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Masalah lainnya adalah pada gairah seks yang lebih rendah. Bahkan dalam beberapa kasus, terjadi pula disfungsi seksual pada pria.
Akses ke situs porno juga mengakibatkan dampak agresivitas sampai ke membentuk perilaku seksual yang menyimpang.