Djawanews.com – Sampah plastik merupakan sampah yang lebih banyak dikeluarkan dan dibuang. Mengelola sampah plastik di rumah bukan perkara yang sulit. Karena memang plastik diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Biasanya, plastik dimanfaatkan untuk membungkus makanan, membawa barang, hingga menjadi komponen utama pada berbagai produk elektronik dan gadget. Ada beberapa cara mengelola sampah plastik untuk menekan tingginya produksi sampah plastik di Indonesia. Berikut tipsnya! Cara Mengelola Sampah Plastik di Rumah 1. Kenali Jenis Kemasan Kenali jenis sampahmu lalu pilah berdasarkan jenisnya. Ya, meski rasanya semua botol yang ada di rumah terbuat dari plastik, tapi kita harus mengetahui jenis dari semua plastik tersebut. Dilansir Plastic Oceans, ada 7 jenis sampah plastik yang bisa kita temukan sehari-hari. Pertama, polietilena tereftalat (PET atau PETE), yaitu sampah yang sifatnya ringan, kuat, dan umumnya transparan. Jenis ini biasanya ditemukan pada botol air mineral atau tempat kosmetik. Kedua, high densy polyethylene (HDPE), yaitu sampah yang sifatnya kuat dan tahan lama seperti botol deterjen, ember, pipa, dan mainan anak-anak. Ketiga, polivinil klorid (PVC atau Vinyl) adalah plastik kaku dan keras yang tahan terhadap bahan kimia dan pelapukan. Beberapa di antaranya seperti, kartu kredit, tang air hujan, dan masker oksigen. Keempat, low densy polyethylene (LDPE), merupakan plastik yang lebih lembut, jernih, dan fleksibel dari jenis HDPE. Contohnya adalah kantong belanjaan, gelas minuman, dan bubble wrap. Kelima, polipropilena (PP), yaitu jenis plastik yang paling tahan lama sejenis wadah makanan, tutup botol, sedotan, atau bahkan popok sekali pakai. Keenam, polistirena (PS atau styrofoam), yaitu plastik kaku dengan biaya rendah dan mudah melepaskan racun. Salah satunya, wadah makanan styrofoam. Terakhir, other (O), yaitu semua jenis plastik yang tidak termasuk golongan enam lainnya seperti kacamata atau botol bayi. Jika kamu kesulitan mengingat dan membagi semua sampah plastik yang ada, cara mudahnya, kamu bisa melihat label atau kode daur ulang (misal 3 atau 7) yang tertera pada kemasan. Jangan lupa untuk memisahkan sampah kertas atau kardus dari sampah plastik lainnya. 2. Pilah Sampah Sesuai Jenis Setelah mengetahui jenis-jenis sampah yang ada di rumah, kamu bisa dengan mudah mulai memilah sampah. Sediakan dua hingga empat wadah sesuai dengan kebutuhanmu. Wadah-wadah ini digunakan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Pemilahan sampah ini bertujuan untuk menghindari adanya percampuran antara sampah yang mudah membusuk (organik) dan tahan lama (anorganik). Jika pemisahan dilakukan dengan baik, kamu tidak perlu lagi membersihkan sampah anorganik karena kontaminasi kotoran hasil pembusukan dari sampah organik. 3. Olah Sampah yang Telah Dipilah Karena sumbernya adalah organisme hidup, sampah organik adalah jenis sampah yang sangat mudah diolah di rumah. Kumpulan sampah organik potongan sayur, kulit buah, atau bahkan cangkang telur, bisa dikelola menjadi pupuk kompos. Tidak hanya itu, sampah organik pun bisa diolah menjadi makanan hewan atau bahkan diproduksi lebih lanjut menjadi biogas. Sediakan wadah di rumah agar mempermudah pemilahan. Untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, diperlukan komposisi 60 persen sampah organik cokelat (sampah kering seperti daun kering) dan 40 persen sampah organik hijau (sampah organik segar seperti sisa makanan, potongan sayur, dan kulit buah). Berbeda dari sampah organik yang mudah terurai, sampah anorganik hanya bisa diolah dengan menjadikannya sesuatu yang baru atau membawanya ke bank sampah. Sampah anorganik bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih kreatif. Misalnya, toples bekas yang bisa dijadikan tempat pensil atau botol bekas yang dijadikan wadah tanaman. Sisanya, akan diolah bank sampah dengan menggunakan teknologi dan dijadikan produk baru. Ingin tahu informasi mengenai lifestyle lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews |