Djawanews.com – Tidak jarang kita mendengar perkataan, “Jika orangtua pintar maka kemungkinan besar si anak juga akan pintar.” Dengan kata lain banyak masyarakat percaya bahwa keceradasan (IQ) merupakan faktor genetik, terutama dari gen ibu. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya menurut ahli.
Apakah IQ Ditentukan Genetik?
Perlu diketahui bahwa memahami kecerdasan adalah hal yang kompleks dan tidak mudah. Yang jelas kecerdasan tidak dipengaruhi oleh faktor genetik saja namun juga lingkungan. Untuk memahami kecerdasan perlu dilakukan berbagai metode pengukuran.
Kecerdasan sendiri bisa mencakup kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Hal tersebut kemudian dicerminkan manusia untuk berpikir logis, melakukan perencanaan, menyelesaikan masalah, memahami konsep rumit, hingga mampu berpikir abstrak.
Tingkat kecerdasan sendiri kemudian diukur dengan skala Intelligence Quotient (IQ). Selain itu peneliti juga melakukan banyak penelitian untuk demi mengidentifikasi gen yang memengaruhi kecerdasan.
Terkait muasal IQ yang berkaitan dengan kecerdasan, Konsultan genetik sekaligus spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr Yulia Ariani memiliki penjelasan. Menurutnya, kecerdasan atau IQ pada dasarnya ditentukan oleh banyak gen, tidak hanya berasal dari ibu namun juga dari ayah.
Dikutip dari situs FK UI, Yulia menjelaskan bahwa jika hanya faktor gen saja, kecerdasan adalah faktor gen dari ibu dan ayah. Porsi penurunan kecerdasan dari keduanya kepada anaknya sama-sama seimbang. Akan tetapi kontribusi gen pada kecerdasan anak hanya sekitar 40 hingga 60 persen. Sisanya ditentukan oleh lingkungan atau shared environment.
Di Indonesia sendiri, sosok ibu adalah sosok yang paling dekat dengan anak yang punya banyak kontribusi mulai dari memilihkan nutrisi untuk anak, merawat, mengasuh, hingga menerapkan cara mendidik anak. Kondisi itu membuat peran ibu sangat menonjol.
“Dia (ibu) adalah role model, yang mengasuh, memberi nutrisi, jadi memang seolah-olah ibulah yang dominan,” jelas Yulia, dikutip dari situs FK UI.
Yulia juga menjelaskan bahwa anaknya akan mendapat kecerdasan dari ayahnya yang memiliki gen cerdas. Namun, selalu ada faktor non-genetik di dalamnya.
“Cuma tadi, ada faktor non-genetik. Itu harus dipertimbangkan,” jelas Yulia.
Dikutip dari medlineplus, kecerdasan juga dipengaruhi oleh lingkungan selama perkembangan anak. Faktor yang punya kontribusi terhadap kecerdasan misalnya lingkungan rumah, pola asuh, pendidikan, sumber belajar yang tersedia, hingga layanan kesehatan dan gizi.
Lingkungan dan gen seseorang saling mempengaruhi sekaligus sulit untuk memisahkan antara pengaruh lingkungan dengan pengaruh genetika. Sebagai contoh, tingkat kecerdasan seorang anak mirip dengan dengan orang tua, namun apakah hal itu terjadi karena faktor genetika, lingkungan, atau kombinasi keduanya? Tentu saja lingkungan dan genetik punya peran besar dalam menentukan kecerdasan.