Djawanews.com – Perubahan suasana hati atau mood swing mengacu pada kondisi di mana emosi berfluktuasi dengan cepat dan intens. Keadaan ini jika sering terjadi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi perubahan suasana hati, dari penyakit hingga pola hidup. Berikut beberapa penyebab utama dan cara mengatasi perubahan suasana hati:
- Penyakit dan cedera
Perubahan internal yang terjadi, bisa mempengaruhi suasana hati. Perubahan internal difaktori dari dalam diri yang menentukan perasaan kita. Penyebab pertama perubahan suasana hati adalah karena penyakit dan cedera.
Meskipun perubahan suasana hati menyiratkan akar emosi, perubahan ini juga dikaitkan dengan penyakit kronis atau cedera akut yang memengaruhi otak. Seperti demensia, gegar otak, atau stroke. Kondisi neurologis lainnya, juga bisa terjadi dan menyebabkan perubahan suasana hati. Diantaranya diabetes, sklerosis ganda, penyakit Parkinson, gangguan tidur, dan gangguan tiroid.
- Dalam masa perkembangan
Suasana hati berubah secara signifikan juga dialami anak-anak dalam masa perkembangan. Balita dan anak kecil, seringkali terlihat murung dan mudah marah saat mereka masih belajar mengatur emosi. Perubahan suasana hati pada anak-anak, umumnya normal. Tetapi ada pula yang berkaitan dengan gangguan kesehatan mental, ketidakmampuan belajar, atau bahkan penyakit fisik.
- Alergi
Jika Anda memiliki alergi musiman, suasana hati mungkin akan mudah sekali terpengaruh ketika gejala alergi muncul. Misalnya bersin terus-menerus, mata berair, post-nasal drop, dan rasa gatal menyebabkan kelelahan serta mengganggu tidur. Ini juga menyebabkan badan tidak nyaman, mudah tersinggung, serta sulit berkonsentrasi.
- Hormon
Kemungkinan penyebab perubahan suasana hati dari perubahan kadar hormon, terutama estrogen. Fluktuasi hormon adalah hal yang normal dan diketahui berdampak pada suasana hati, seperti perubahan berkala pada siklus menstruasi.
- Depresi
Perubahan suasana hati umum terjadi pada depresi, terutama jika tidak diobati. Suasana hati seseorang bisa berfluktuasi, mulai dari mudah tersinggung, sangat sedih, hingga meledak-ledak. Orang yang mengalami depresi mungkin juga mengalami gejala lain. Seperti merasa sedih, putus asa, dan tidak berharga. Mereka yang mengalaminya gagal menikmati aktivitas favorit, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, makan lebih banyak dari biasanya atau kurang makan, merasa lebih, capek, sulit konsentrasi, dan terpikir untuk bunuh diri.
- Diet dan kurang tidur
Dua faktor ini, yaitu diet dan kurang tidur, ternyata besar pengaruhnya pada perubahan sausana hati. Saat diet, kita membatasi porsi makan dan memilih jenis makanan yang dimakan secara selektif ataupun ketat. Penting diketahui, seseorang yang tidak mendapatkan nutrisi cukup dari makanan, mungkin mengalami perubahan suasana hati sebagai respons terhadap fluktuasi kadar gula darah dan malnutrisi.
Seseorang yang kurang tidur juga mengalami fluktuasi suasana hati yang intens. Kualitas tidur tidak baik, juga memengaruhi ritme sirkadian serta suasana hati sepanjang hari.
Di atas adalah penjelasan mengenai penyebab perubahan suasana hati. Sebagai cara mengatasi perubahan suasana hati, langkah pertama adalah dengan tahu betul apa pemicunya. Apakah itu karena stres, kurang tidur, atau melewatkan sarapan pagi yang menyebabkan suasana hati Anda berubah drastis. Untuk mengelolanya, ubah pola hidup lebih teratur. Misalnya dengan rutin olahraga, makan makanan sehat, mempelajari teknik manajemen stres, meningkatkan kualitas tidur, dan hindari konsumsi obat-obatan tanpa konsultasi dokter.