Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Lifestyle
5 Bahan Makanan yang Sudah Mulai Langka Bahkan Terancam Punah
Ilustrasi makanan paling langka yang sulit didapat (Freepik/Azerbaijan_stockers)

5 Bahan Makanan yang Sudah Mulai Langka Bahkan Terancam Punah

MS Hadi
MS Hadi 24 September 2023 at 11:05am

Djawanews.com – Dunia kuliner berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat dengan hadir aneka macam hidangan baru yang dipamerkan para prosuden kepada konsumen di media sosial. Namun beberapa bahan makanan sudah terbilang langka bahkan hampir punah. Hal ini diperparah lagi dengan pergerakan tradisi yang dinamis, menyebabkan makanan tradisional di bawah ini semaikin sulit didapatkan.

  1. Murnong

Murnong adalah ubi daisy, yang merupakan bahan utama makanan suku Aborigin di seluruh wilayah yang sekarang menjadi bagian Tenggara Australia. Akar ini mirip lobak, seringkali bunganya berwarna kuning lebat menyerupai dandelion. Teksturnya berair dan bergizi, murnong menyediakan makanan sepanjang tahun selama ribuan tahun bagi masyarakat Aborigin karena bisa dimakan mentah maupun dimasak.

Pada tahun 1860-an, akar umbi murnong hampir punah. Saat ini, dilansir Smithsonian Magazine, akar murnong kembali muncul secara perlahan. Tanaman ini juga telah menjadi bahan makanan restoran modern di Australia.

Baca Juga:
  • Indonesian Cinema Night di Cannes 2025, Menbud Ajak Para Sineas Dunia Bikin Film di Indonesia
  • Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Ini Waktu Ideal Menurut Ahli
  • Unik! Undangan Pernikahan Menggunakan Roti Tawar Viral di Media Sosial

  1. Kacang merah Geechee

Kacang merah Geechee ini tumbuh di wilayah pesisir Atlantik, Amerika Selatan, termasuk kepulauan Sapelo. Habitatnya dari Afrika Barat dan Tengah, tumbuh di Amerika dibawa pekerja di perkebunan lokal. Karena perkebunan yang digarap ini terpencil, maka para pekerja perlu mempertahankan tradisi masyarakatnya. Maka pertanian berkelanjutan dengan menanam kacang merah Geechee dilakukan. Penting diketahui, tanaman kacang bisa mengembalikan atau menambahkan nitrogen tanah. Artinya, disela tanaman kebun, pekerja menanam kacang merah ini.

Tanaman yang termasuk kacang-kacangan ini, mengeluarkan buah di dalam tanah berwarna rubi. Rasanya cukup kaya namun tradisi menanam ini terancam punah. Don Saladino, jurnalis makanan dan presenter “The Food Programme” BBC Radio 4, menemukan kacang merah Geechee di festival Slow Food, Turin, Italia.

  1. Skerpikjøt

Skerpikjøt sejenis daging dari paha domba yang dikeringkan dan difermentasi. Makanan ini termasuk makanan lokal di Kepulauan Faroe, utara Samudera Atlantik. Karena sulit mengakses kayu bakar, maka penduduk setempat harus mencari cara dalam mengolah daging. Hasilnya, daging diolah dan disebut Skerpikjøt. Meski terancam punah karena pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di negara ini, maka tidak hanya daging domba saat ini yang diolah. Daging lainnya, termasuk ayam, babi, dan daging sapi dikirim dari luar negeri untuk diolah menjadi Skerpikjøt.

Proses pembuatan membutuhkan waktu 5-6 bulan. Daging yang siap diolah diletakkan dalam gudang kayu yang dibangun khusus. Sisi-sisinya terdiri dari bilah vertikal yang memberikan ruang bagi angin masuk. Karena terletak di tepi laut yang membawa udara asin garam, maka ‘bangkai’ berfermentasi dan mulai ‘membusuk’. Pembusukan terkendali ini yang memberikan rasa tajam dan bau menyengat. Setelah fermentasi melambat dan daging menjadi lebih kering dan kencang, rasanya juga melunak. Pada tahap ini, sudah siap untuk disantap.

  1. Shio-katsuo

Dilihat dari namanya, Anda pasti bisa menebak makanan ini berasal dari mana. Shio-katsuo dari Nishiizu, Jepang. Berbahan ikan cakalang yang diasinkan dan dikeringkan. Saat ini, shio-katsuo hanya hidup di dalam dan sekitar Nishiizu, sebuah kota nelayan di Semenanjung Izu Jepang. Karena digunakan sebagai persembahan kepada dewa Sinto, persiapannya memerlukan keahlian yang cermat dan cermat. Faktanya, penduduk Nishiizu, Yasuhisa Serizawa, adalah produsen shio-katsuo terakhir yang masih hidup.

Proses pengasinan dilakukan lebih dari dua minggu. Kemudian disimpan dalam tumpukan batang padi yang dijahit dengan penuh keterampilan. Setelah ikan ini siap dan dipakai untuk upacara persembahan, kemudian bisa dimakan dengan diiris tipis atau dibuat menjadi serpihan yang ditaburkan di atas nasi hangat ataupun hidangan sayur. Rasa dari shio-katsuo umami meskipun hanya sedikit yang ditaburkan. Ini berarti, ikan kering ini mengubah cita rasa hidangan apapun.

  1. Teh Pu-Erh dari hutan kuno Tiongkok

Pu-Erh adalah teh langka yang difermentasi, dan pembuatannya dari daun teh liar yang tumbuh di daerah pegunungan terpencil, Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok. Prosesnya memerlukan proses yang panjang dan rumit. Pertama, dauh teh dijemur hingga layu dan berwarna gelap. Lalu dimasak di atas api panas untuk mencegah oksidasi penuh. Kemudian digulung serta diremas untuk menghilangkan kelembapan. Daunnya lalu dibentuk menjadi lebih padat lalu difermentasi selama berbulan-bulan kadang menahun.

Kepunahan teh ini, menurut cerita Saladino, ditutupi sejarah akibat dampak pasca-Mao. Pada masa itu banyak kehancuran termasuk industri karet yang kemudian mengeksploitasi teh Pu-Erh secara berlebihan.

Bagikan:
#lifestyle#djawanews#Kuliner#bahan makanan#bahan makanan langka#murnong#kacang merah

Berita Terkait

    Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Ini Waktu Ideal Menurut Ahli
    Lifestyle

    Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Ini Waktu Ideal Menurut Ahli

    Djawanews.com – Kebiasaan minum kopi segera setelah bangun tidur ternyata kurang optimal bagi tubuh, bahkan bisa menimbulkan efek samping bagi sebagian orang. Para ahli mengatakan waktu terbaik ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Unik! Undangan Pernikahan Menggunakan Roti Tawar Viral di Media Sosial
    Lifestyle

    Unik! Undangan Pernikahan Menggunakan Roti Tawar Viral di Media Sosial

    MS Hadi 17 May 2025 08:19
  • Waktu Tepat Minum Kopi agar Manfaat Kesehatan Maksimal, Pagi Hari?
    Lifestyle

    Waktu Tepat Minum Kopi agar Manfaat Kesehatan Maksimal, Pagi Hari?

    MS Hadi 12 May 2025 10:06
  • 6 Perubahan Rambut Seiring Usia dan Tips Perawatan
    Lifestyle

    6 Perubahan Rambut Seiring Usia dan Tips Perawatan

    Djawanews.com – Seiring bertambahnya usia, rambut mengalami berbagai perubahan alami, salah satunya munculnya uban akibat berkurangnya pigmen. Namun, perubahan ini tidak hanya soal warna, tetapi juga tekstur, ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Tips Menyiram Tanaman yang Efektif dan Hemat Air
    Lifestyle

    Tips Menyiram Tanaman yang Efektif dan Hemat Air

    MS Hadi 04 May 2025 08:06
  • Bunga Es di Freezer Cepat Muncul? Ini 3 Penyebabnya
    Lifestyle

    Bunga Es di Freezer Cepat Muncul? Ini 3 Penyebabnya

    MS Hadi 03 May 2025 08:09

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Unik! Undangan Pernikahan Menggunakan Roti Tawar Viral di Media Sosial
Lifestyle

1

Unik! Undangan Pernikahan Menggunakan Roti Tawar Viral di Media Sosial

Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Ini Waktu Ideal Menurut Ahli
Lifestyle

2

Minum Kopi setelah Bangun Tidur? Ini Waktu Ideal Menurut Ahli

Menbud Fadli Zon: Indonesia Siap Hadir Berpartisipasi Aktif di Venice Film Festival 2025
Lifestyle

3

Menbud Fadli Zon: Indonesia Siap Hadir Berpartisipasi Aktif di Venice Film Festival 2025

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up