Djawanews.com – Keberadaan jamur tembok di rumah bukan hanya merusak estetika dinding, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan penghuninya. Meski tidak semua jamur tembok berbahaya, ada beberapa jenis yang wajib diwaspadai karena bisa membahayakan kesehatan.
Dirangkum dari Home Building, berikut adalah tiga jenis jamur dinding yang patut Anda perhatikan:
- Stachybotrys chartarum
Jenis jamur ini, yang dikenal juga sebagai jamur hitam (black mold), memiliki ciri khas warna hitam kehijauan gelap, tekstur lembab, bahkan berlendir. Stachybotrys chartarum mudah tumbuh di material yang lembab seperti tembok, kayu, dan papan serat.
Kehadiran jamur ini sangat berbahaya karena bersifat beracun. Jika tertelan atau terhirup dalam jangka panjang, stachybotrys chartarum dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan. Untuk menghindarinya, pastikan tembok dan area dalam rumah Anda selalu kering dan tidak lembab.
- Cladosporium
Jenis jamur lain yang bisa tumbuh di dalam rumah adalah cladosporium. Fungi ini bisa hidup di banyak material seperti karpet, kain, kayu, serta dinding lembab. Biasanya mudah ditemui di area yang lembab dengan sirkulasi udara jelek seperti ruang bawah tanah. Ciri jamur ini berwarna hitam atau cokelat kehijauan, bentuknya menyerupai tepung. Jamur ini tidak beracun namun bisa memicu alergi jika terhirup jangka waktu lama.
Agar jamur cladosporium hilang, Anda bisa membersihkannya dengan larutan cuka atau pemutih. Selain itu usahakan agar area dalam rumah tetap kering dan tak lembab.
- Trichoderma
Trichoderma atau kapang bisa hidup di hutan dan tanah, namun bisa pula di material berbahan kertas atau kayu yang lembab. Ciri jamur ini mudah dikenali, yakni bercak halus seperti bulu dengan warna putih atau kuning kemudian lama-lama jadi hijau abu-abu. Jamur ini dapat menghasilkan mikotoksin atau senyawa beracun.
Cara menghilangkan jamur di tembok adalah dengan membersihkan menggunakan cuka atau deterjen yang dicampur air. Usahakan agar ruangan punya sirkulasi udara yang bagus sehingga tidak lembab.