Djawanews.com – Kedelai bisa dibuat menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari tempe, tahu, kecap, tauco, hingga susu kedelai. Sebagai lauk alternatif, ada 5 jenis tempe selain kedelai. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut cek daftar di bawah.
- Tempe gembus
Gembus atau gembos adalah karakter jenis tempe ini. Meski secara esensial memakai bahan ampas tahu, tempe ini punya tekstur yang lembut dan lebih rapat dibanding dengan tempe dari kedelai utuh.
Biasanya, tempe gembus diolah dengan digoreng maupun disayur lodeh atau tumis bersama kacang panjang.
- Tempe lamtoro
Lamtoro dikenal juga dengan mlanding, dengan nama ilmiah Leucaena leucocephala. Masyarakat umum juga menyebutnya dengan petai cina. Jika dibandingkan dengan tempe berbahan kedelai, tempe lamtoro juga mengandung protein yang baik.
- Tempe benguk
Tempe benguk berbahan kacang koro dengan bentuk pipih dan lebih besar dibanding kedelai. Rasanya unik, biasanya dimasak bacem, sayur lodeh, dan digoreng. Cara membuat tempe selain dari kedelai atau dengan kacang benguk ini prosesnya butuh waktu yang lama.
Kacang benguk harus direndam selama 48 jam. Tujuannya untuk menghilangkan aroma apek dan melunakkan kacang sebelum dicampur dengan ragi.
Setelah di rendam, dicuci bersih, terakhir dicampur merata dengan ragi lalu dibungkus dengan daun. Hingga tempe benar-benar jadi membutuhkan waktu kurang lebih 3 hari.
- Tempe bongkrek
Tempe bongkrek populer dari daerah Banyumas, Jawa tengah. Jenis tempe ini juga populer dalam karya sastra, novel, Ahmad Tohari yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk.
Bagaimana cita rasa dari tempe yang berbahan ampas kelapa dicampur dengan biji kedelai. Campuran dan proses fermentasi yang tidak tepat bisa menyebabkan tempe ini jadi makanan beracun karena terkontaminasi bakteri Burkholderia gadoli yang menghasilkan asam bongkrek dan toxoflavin.
- Tempe kacang hijau
Kacang hijau bisa jadi alternatif bahan yang diolah menjadi tempe. Proses membuat tempe kacang hijau langkahnya sama seperti tempe kedelai. Pertama, dicuci bersih dan dipilah biji yang baik. Pisahkan juga dengan kulit arinya. Kemudian kukus selama 30 menit agar menghasilkan tekstur yang empuk.
Dinginkan beberapa saat dan campurkan dengan ragi. Terakhir, bungkus dengan daun pisang atau daun jati. Agar peragian sempurna, diamkan dalam suhu riang selama 1 – 3 hari.