Djawanews.com – Kisah petani sukses asal Magelang berikut ini sangat menginspirasi para perintis usaha. Di usianya yang masih 24 tahun, Rayndra Syahdan Mahmudin menjadi suri taularan bagi para petani-petani di Magelang.
Perkenalan pertama pemuda yang tinggal di lereng Gunung Merbabu, Kecamatan Ngablak ini saat dirinya sekolah di SMK N Ngablak dan mengambil jurusan pertanian.
Menariknya, pria kelahiran 29 November 1995 ini dulunya hanyalah remaja dengan lulus SMP dengan nilai pas-pasan dan enggan sekolah di jurusan pertanian.
Kesadaran akan bertani, dimulai saat Syahdan praktik kerja di perusahaan yang mengelola 5.000 ayam petelur.
”Saya dikerjain pegawai di kandang pas PKL untuk bekerja keras. Di situlah saya merasakan mencari uang itu susah. Saya mikir, kenapa selama ini saya enggak jadi anak yang benar. Saya bertekad berubah,” aku Syahdan dilansir dari Borobudur News.
Sejak saat itu Syahdan giat belajar hingga meraih banyak prestasi, hingga (saat masih sekolah) Syahdan sudah mulai berwirausaha dengan jualan sayur-mayur produksi gurunya di SMK.
”Saya sering jualan di acara car free day gitu, menenteng kotak berisi sayur. Teman-teman lain pada mejeng, saya pede saja jualan,”ujar Syahdan.
Syahdan akhirnya berani minta modal ke ayahnya Rp2 juta dan saat lulus SMK dirinya dia sudah menjual hingga 1.000 ayam. ”Tapi bukannya untung, malah rugi. Saya baru tahu kalau harga ayam pedaging itu fluktuatif. Saya panen dua kali, rugi terus karena harga jualnya dua kali lebih rendah sampai uang saya habis. Untungnya, ayah tidak marah,” kenang Rayndra.
Lulus SMK, Syahdan kuliah dengan beasiswa di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang. Saat itu dia tetap berwirausaha dan menjadi belantik atau penjual hewan ternak milik tetangganya.
Di tahun 2016, Syahdan mendapatkan modal Rp15 juta dari program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dan mengembangkan peternakan ayam jawa super, persilangan ayam petelur dan ayam bangkok.
Kini Syahdan sudah mengelola 700 kambing dan 20 sapi yang tersebar di Desa Sidorejo, Desa Ngadirejo, dan Desa Pangarengan. Selain itu dirinya juga mengelola penggilingan pencacah sampah plastik.
Rayndra bercita-cita mengajak kaum muda untuk percaya diri di sektor pertanian. Hal tersebut dikarenakan, omzet di sektor pertanian dan peternakan menurutnya sangat besar mulai Rp100 juta hingga 250 juta per bulannya karena tidak banyak orang menekuni.
Selain kisa petani sukses asal Magelang tersebut, ikuti perkembangan dunia bisnis Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.