Djawanews.com – Beberapa hari ini viral di media sosial yang menyatakan jika kue klepon tidak Islami. Tentu men-judge label agama pada makanan tradisional menarik perhatian, dan menggelitik. Namun siapa sangka jika peluang usaha klepon di masa kini adalah bisnis yang menarik untuk dicoba.
Beberapa tahun lalu di Kabupaten Pasuruan, terdapat anak muda yang memopulerkan klepon dengan inovasi baru dengan varian dan berbagai rasa yang kekinian.
Reynaldi Angga Pratama Sazali yang kini berusia 28 tahun adalah pionir dari bisnis klepon dengan memadukan rasa buah dalam olahan kleponnya di antaranya rasa coklat, strawberry, durian, melon, anggur, dan original.
Berkat ketekunan Reynaldi omzet jualan klepon setiap harinya bahkan mencapai Rp2 juta, dan ketika akhir pekan dapat mencapai Rp3 juta – Rp5 juta. Perbulannya? Reynaldi dapat menghasilkan omzer Rp100 juta hingga Rp150 juta!
Menariknya bagi Anda pemula sekalipun dapat memulai bisnis makanan tradisional tersebut dengan modal yang tidak terlalu besar, Anda hanya membutuhkan modal peralatan (termasuk untuk etalase) sekitar Rp3 juta hingga Rp5 jutaan.
Kemudian untuk operasional dari bisnis klepon sendiri setiap bulannya membutuhkan biaya Rp4 jutaan, yang termasuk semua bahan-bahan untuk memproduksi klepon.
Lantas apabila Anda menjual klepon tiap bijinya Rp1.500 dan dalam satu hari dapat menjual 150 buah saja, maka omzet bulanan dari usaha kecil Anda mencapai Rp6 jutaan.
Tidak heran dari peluang bisnis klepon yang menggiurkan di atas, terdapat oknum yang melabeli sebagai makanan tidak Islami, hehe. Jangan lupa, ikuti perkembangan dunia bisnis Indonesia lainnya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.