Djawanews.com – Berdasarkan penilaian Kementerian Perindustrian (Kemenperin), budi daya udang vaname yang ada di Gorontalo memiliki potensi besar. Oleh sebab itu, hal tersebut perlu mendapat dukugan dari investor sektor industri pengolahan tambak.
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, siap memfasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terkait pencarian calon investor di sektor industri pengolahan untuk pengembangan tambak udang vaname. Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, budi daya udang jenis ini juga memiliki peluang untuk mengisi pasar mancanegara.
“Kami akan mendorong peningkatan investasi untuk menumbuhkan industrinya. Oleh karena itu, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mengakselerasi sektor strategis tersebut,” ungkap Agus, Rabu (15/07/2020).
Sebelumnya, Agus melakukan pertemuan dengan Rusli Habibi, Gubernur Gorontalo. Dia menyambut positif upaya pemaksimalan budi daya udang vaname. Pihaknya akan meninjau lokasi.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa dari tambak udang seluas 16.713 hektare—yang tersebar—di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo Utara, hanya 54% saja yang saat ini beroperasi. Selain itu, mayoritas tambak masih dikelola secara tradisional.
Pada Januari hingga September 2018, jumlah ekspor bidang perikanan Gorontalo mencapai 40,2 ton. Dari nilai tersebut, udang vaname adalah yang paling banyak. Udang vaname cukup diminati oleh masyarakat Jepang.
Untuk mendorong pertumbuhan industri, Agus menambahkan, perlu didukung oleh ketersediaan sumber pakan. Ekspor udang, khususnya jenis vaname, adalah yang terbesar di sektor kelautan dan perikanan.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.