Djawanews.com – Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia biasanya akan membengkak setiap lebaran. Entah untuk beli baju baru, kue kering, mudik dan lain sebagainya.
Akan tetapi, situasi pandemi Covid-19 sepertinya harus membuat masyarakat berhemat. Sebab, pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir, sedangkan kebutuhan dana bisa jadi tak terduga ke depan.
Tips Lebaran Hemat
Melansir CNN Indonesia, perencana keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Assad mengatakan anggaran untuk mudik merupakan dana yang pertama kali harus disimpan. Mengingat pemerintah mengeluarkan larangan mudik lebaran pada tahun ini.
“Jadi sepenuhnya bisa ditabung atau diinvestasikan sementara di reksadana pasar uang, karena cukup menguntungkan dan mudah pencairannya,” ujar Teja.
Selanjutnya, Teja menyarankan agar masyarakat mengurangi THR yang diberikan kepada saudara di rumah.
“Memang THR-nya bisa transfer, namun biasanya ada kecenderungan kalau ketemu langsung mau tidak mau beri THR lebih. Tapi karena pandemi Covid-19 jadi tidak bertemu terlalu banyak orang, ini bisa dihemat,” jelas Teja.
Selain itu, Teja juga mengimbau agar anggaran untuk membeli baju lebaran dan kue kering dipangkas. Pasalnya, pertemuan dengan sanak saudara akan dilakukan via daring.
“Bahkan rasanya tak perlu beli pun tidak apa berhubungan tidak akan ada pertemuan yang sangat besar di lebaran ini, semua orang di rumah,” katanya.
Terakhir, Teja menyarankan agar dana yang sudah berhasil dihemat tadi, sebagian tetap dipegang secara tunai untuk keperluan mendesak, dan bersifat harian. Sisanya bisa diinvestasikan di reksadana pasar uang, deposito bank dan saham.
“Intinya ke instrumen investasi yang likuid, sehingga mudah dicairkan. Setidaknya dari 20 persen dana yang tidak digunakan bisa diinvestasikan,” pungkasnya.
Tips lebaran hemat ini sangat penting untuk diaplikasikan. Sebab, dana yang sudah disimpan dapat digunakan untuk beberapa keperluan lain setelah pandemi Covid-19 selesai, termasuk untuk mudik. Toh pemerintah mengalihkan libur lebaran ke akhir tahun.