Djawanews.com – Alat pelindung diri (APD) asal Indonesia mendapatkan peningkatan ekspor dan laris manis di pasaran Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal tersebut terjadi setelah pemerintah mencabut larangan eskpor APD.
Ketua Umum Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) Suharno Rusdi menyatakan jika mayoritas eksportir APD mengekspor ke beberapa negara di Eropa dan AS.
“Pengusaha APD kita sudah memiliki jaringan pasar yang kuat karena pengusaha APD juga merupakan pengusaha garmen yang produknya sudah sejak lama merambah ke dua wilayah tersebut,” jelas Suharno dilansir dari Bisnis, (7/9).
Suharno menjelaskan jika besarnya ekspor APD ke Eropa dan AS dilatarbelakangi oleh ketidakmajuan industri tekstil di kawasan tersebut. Selain itu, selisih upah pekerja dan efisiensi produksi juga sangat berpengaruh.
“Produk APD juga masuk ke Singapura, tetapi tidak besar sehingga tak mencolok seperti ke Eropa dan Amerika Serikat. Impor masker medis mereka besar karena semua kebutuhan APD mereka diimpor,” jelas Suharno.
Tercatat ekspor medis Indonesia mengalami kenaikan drastis dari US$1.936 (Juni 2020) menjadi US$395.475 (Juli 2020). Ekspor masker bedah paling banyak ke Singapura dengan nilai US$183.405, kemudian ke India dengan nilai US$149.600.
Selain ekspor APD, ikuti terus perkembangan dunia bisnis dari dunia dan Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.