Djawanews.com – Alat pelindung diri (APD) buatan Indonesia semakin mengalami banyak peningkatan permintaan eskpor. Hal tersebut terjadi setelah pemerintah membuat kembali keran eskpor APD.
Kendati demikian, penambahan kapasitas produksi dalam negeri APD juga terus ditingkatkan. Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Fajar B. Hirawan menyatakan jika hal tersebut adalah sebuah peluang.
“Mulai dari usaha kecil dan mikro sampai skala besar mulai merambah pasar APD karena memang permintaannya yang cukup tinggi,” terang Fajar dilansir dari Bisnis (6/9).
Fajar menyebutkan pembukaan keran eskpor APD telah dilakukan tiga bulan yang lalu dan merupakan sinyal disrupsi pada sisi produksi industri tekstil Tanah Air.
“Penyesuaian akan terjadi sangat cepat jika memang skala permintaannya tinggi dan mendesak. Covid-19 memang membuat disrupsi di hampir semua lini kegiatan ekonomi, dari hulu sampai hilir,” jelas Fajar.
Selain itu, Fajar menyatakan jika peluang perluasan pasar APD akan bergantung pada seberapa lama pandemi berlangsung dan juga dipengaruhi dengan efektivitas vaksin yang dilakukan oleh berbagai negara.
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, sebelumnya menyatakan jika terdapat beberapa negara yang mengimpor APD dari Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Belanda, Prancis, Australia, Norwegia, Korea Selatan, dan Jepang.
Selain peningkatan permintaan APD buatan Indonesia, ikuti terus perkembangan dunia bisnis dari dunia dan Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.