Djawanews.com – Dampak pandemi corona di bisnis memang nyata dan langsung, salah satunya adalah maskapai penerbangan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Lantas apakah benar Susi Air bangkrut?
Menanggapi kabar tersebut, dilansir dari Detik Finance, Susi menyatakan jika sudah dua bulan ini maskapai penerbangan miliknya tidak beroperasi. Susi juga menyatakan jika sampai saat ini Susi Air tidak ada pemasukan sama sekali.
Susi Air Bangkrut, Mungkin Saja
Susi menyatakan jika kondisi saat ini merupakan kondisi tersulit selama dirinya meniti karir di dunia bisnis. Meskipun telah banyak stretegi yang diambil Susi, namun menurutnya hal tersebut tidak akan membuat situasi berangsur pulih.
Bisnis maskapai penerbangan memang membutuhkan banyak biaya perawatan, tidak terkecuali Susi Air. Meskipun hanya merupakan maskapai penerbangan domestik, namun Susi mengaku jika setiap 3 bulan sekali dirinya harus mengeluarkan Rp8 juta guna mengurus security clearance, angka tersebut dikalikan 24 pegawai Susi Air.
Susi menyatakan jika kondisi pandemi corona ini memungkinkan maskapai penerbangannya dapat pailit atau bangkrut. Saat ini Susi Air diketahui telah merumahkan karyawannya dan menutup banyak cabang.
“Tapi kalau tidak kembali kan ya harus shutdown total, harus give up (menyerah) atau dalam undang-undang (UUD) kepailitan ya kita harus menyatakan pailit,”kata Susi.
Seminggu terakhir pemerintah telah membuat jalur penerbangan, Susi Air juga sudah melayani penerbangan meskipun baru rute logistik ke Jakarta dan kapasitas penerbangan masih di bawah 2%.
Susi juga memperkirarakan jika kapasitas penerbangan dapat mencapai 50% di tahun 2021. Hal tersebut membuat ancaman Susi Air bangkrut sangatlah memungkinkan, ikuti perkembangannya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.