Djawanews.com – Pisang cavendish Boyolali ternyata sangat diminati pasar internasional. Tepatnya di Desa Kunti, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyoali, terdapat beberapa hektar kebun pisang yang buahnya siap eskpor ke Jepang.
Atas keberhasilannya dalam budidaya pisang cavendish, penanggung jawab kebun pisang Desa Kunti Pri Kuntadi memberikan penjelasan. Dirinya menyatakan jika kebun pisang yang ditanam di Desa Kunti hanya membutuhkan waktu lima bulan agar berbuah.
“Ini sudah berbuah, hanya lima bulan sudah berbuah. Tunasnya ini sebagian sudah kami ambil, tapi masih tumbuh banyak. Padahal di sini merupakan tanah kering. Kami ingin membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang benar, tanah yang kering pun bisa diberdayakan,” ungkap Kuntadi, dilansir dari Sopolos.
Pohon pisang cavendish di Desa Kunti rata-rata tumbuh dengan tinggi sekitar dua meter. Beberapa di antaranya juga sudah berbuah dan bahkan tanaman yang baru ditanam lima bulan sudah memiliki banyak tunas.
Kuntadi menyatakan jika saat ini pisang cavendish menjadi produk yang banyak diminati, baik pasar lokal hingga pasar internasional.
“Kami sudah mencoba mencari pasar internasional. Ternyata negara yang pertama menyambut adalah Jepang. Jepang butuh enam juta ton per tahun. Kami ambil realistis saja, yakni 5% saja. Komunikasi sudah terjalin dengan Jepang,” papar Kuntadi.
Bagaimana rahasia keberhasilan budidaya pisang cavendish Boyolali? Baca artikel selengkapnya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.