Djawanews.com – PLTA Kayan yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara, merupakan calon pembangkit listrik tenaga hydro terbesar di Asia Tenggara. Bagaimanakah progres dari pembangunan PLTA di masa pandemi virus corona ini?
Perlu diketahui pembangunan PLTA Kayan yang dikerjakan oleh PT Kayan Hydro Energy (PT KHE) sudah ditandatangani kesepakaten dengan berbagai pihak pembangun sejak 31 Oktober 2018 lalu, namun munculnya pandemi Covid-19 tampaknya menjadi kendala tersendiri bagi proyek.
Kendati demikian, PT KHE sendiri masih tetap berkomitmen untuk tidak berhenti bekerja dengan tetap taat pada anjuran pemerintah untuk membatasi kegiatan selama pandemi Covid-19. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Operasional PT KHE, Khaerony, dilansir dari Bisnis.com.
“Nanti kalau Covid sudah berangsur menurun, kami tetapkan standar tinggi dan mulai kerja membangun infrastruktur akses menggunakan tenaga lokal sambil menunggu tenaga ahli dari asing kembali masuk,” ungkap Khaerony.
Selain itu, Khaerony juga menyatakan jika ke depannya tarif listrik PLTA Kayan akan kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil. Menurut Khaerony, dengan kapasitas yang besar PLTA Kayan dapat menghasilkan listrik yang murah dan juga ramah lingkungan.
Ke depannya, listrik dari PLTA Kayan akan dialirkan ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional, kemudian juga akan dijual ke PLN. Selain itu, jika memang diperlukan, PLTA Kayan siap memasok listrik ke ibu kota negara baru di Penajam, Kalimantan Timur.
Bagaimana kelangsungan pembangunan PLTA Kayan di Kalimantan Utara? Ikuti perkembangannya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.