Djawanews.com – Pembangunan proyek kereta api di Kalimantan Timur (Kaltim) harus tertunda lantaran ditinggal investor dari Rusia. Hal tersebut membuat harapa warga Kaltim memiliki jalur kereta api semakin pupus.
Diketahui sebelumnya, investor Rusia menghentikan uji kelayakan dan meninggalkan proyek kereta api tersebut. Atas hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim segera melakukan rencana baru.
Pemprov, melalui Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Arih Frananta Filipus Sembiring menyebutkan jika akan bergerak secepat mungkin agar proyek tersebut dapat kembali dimulai.
“Untuk sektor perkeretaapian ini, Menhub [Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi] menyampaikan karena keterbatasan dana APBN, diharapkan daerah bisa mendapatkan investor dengan sistem B2B atau business to business,” jelas Arih melalui akun Instagram Kaltim, Minggu (19/7).
Selain itu, Sembiring juga menuturkan jika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar segera dicari investor untuk kelanjutan program pembangunan rel kereta api.
Sementara, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan jika Russian Railways (RZD) yang merupakan badan usaha milik negara di negaranya telah menginvestasikan sekitar 18 juta dolar rubel dalam pengembangan proyek.
“Sayangnya itu telah berhenti dan salah satu alasannya adalah bahwa rencana ini sebenarnya bertabrakan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan,” terang Lyudmila.
Selain proyek kereta api di Kalimantan Timur, ikuti perkembangan dunia bisnis Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.