Djawanews.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan ini patut diacungi jempol. Pasalnya lahan tidur seluas 1.055 hektare di wilayahnya akan segera disulap menjadi areal persawahan.
Upaya Pemkab Banyuasin tersebut adalah untuk meningkatkan produksi padi. Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono mengatakan jika pemanfaatan lahan tidur merupakan inovasi dengan melihat potensi daerah.
“Saat ini Banyuasin sudah menjadi produsen beras nomor empat secara nasional dan kami berupaya untuk terus meningkatkan produksi,” terang Slamet, (22/7).
Slamet mengaku jika saat ini produksi beras dari kabupaten Banyuasin tercatat sebanyak 519.684 ton, dan kedepannya pemanfaatan lahan tidur akan dilakukan di Desa Sejagung, Kecamatan Rantau Bayur dengan melibatkan kelompok tani.
Seain itu, Slamet juga mengemukakan jika di daerah tersebut juga kini dilakukan program tabur benih langsung (tabela) yang merupakan teknik pertanian untuk lahan rawa yang berdekatan dengan sungai.
“Di kecamatan ini juga, terdapat 14 desa yang diusulkan untuk mendapatkan program Serasi [Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani] Kementerian Pertanian,” ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Banyuasin, saat ini luas sawah untuk padi di wilayahnya adalah 208,598 hektare, dengan produksi padi 905.846 ton gabah kering giling (GKG) atau 519.684 ton beras (pada musim tanam 2019).
Tentu potensi tersebut akan semakin maksimal dengan pemanfaatan lahan tidur oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Jangan lupa ikuti perkembangan dunia bisnis daerah di Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.