Djawanews.com – Pertama kalinya Indonesia berhasil mengekspor ikan kering sebanyak dua ton ke Taiwan. Ekspor ikan kering senilai Rp440 juta itu dilakukan secara hibrida pada Selasa (16/11) dan dilepas langsung oleh Kementerian Perdagangan.
Dirjen PEN Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan ekspor ikan kering ini merupakan keberhasilan Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) bekerja sama dengan dengan perwakilan perdagangan di luar negeri dalam memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menembus pasar ekspor melalui penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) yang digelar secara virtual.
Selain Didi Sumedi, hadir juga dalam acara pelepasan ekspor itu Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Taiwan Budi Santoso; Direktur Direktur Pengembangan Produk Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Miftah Farid; serta Direktur PT Kartika Amanah Sejahtera Sri Hendarto.
“Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata Pemerintah dalam mengembangkan UKM Go Global. Keberhasilan menembus pasar ekspor ini merupakan proses yang panjang dan tidak mudah sehingga keberhasilan UKM dalam menembus pasar global menjadi prestasi yang membanggakan dan harus dikembangkan,” kata Didi Sumedi, dikutip dari rilis Kemendag, Rabu, 17 November.
Didi melihat Taiwan memiliki pasar yang cukup potensial mengingat populasi warga negara Indonesia di Taiwan yang merupakan jumlah terbanyak di dunia, yaitu sekitar 300 ribu orang.
Selain itu, Taiwan memiliki standar kualitas yang cukup tinggi, yang artinya, UKM yang telah menembus pasar Taiwan dapat memenuhi standar global.
"Banyaknya diaspora Indonesia di Taiwan dapat dimanfaatkan untuk membantu ekspor ke Taiwan. Ke depan, KDEI diharapkan terus melakukan pengembangan dan penetrasi pasar Indonesia di Taiwan melalui diaspora,” ungkap Didi.
KDEI Taipei juga mendukung peningkatan ekspor melalui berbagai upaya di tengah keterbatasan kondisi karena pandemi yang masih berlangsung, kata Budi Santoso.
Virtual business matching yang berkoordinasi dengan Ditjen PEN secara reguler merupakan salah satu cara yang ditempuh KDEI Taipei.
"Fasilitasi pertemuan bisnis antara UKM Indonesia dengan perusahaan Taiwan menjadi prioritas KDEI. Diaspora yang mencapai 300 ribu orang, dapat memaksimalkan pemasaran produk UKM sekaligus menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Taiwan. Pelepasan ekspor perdana ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan Kemendag terhadap UKM agar semakin percaya diri dalam menembus pasar global, khususnya ke Taiwan," terang Budi.