Djawanews.com - Tren streaming film online terus meningkat belakangan ini. Terlebih selama pandemi Covid-19. Hal ini pun menjadi peluang bagi pelaku bisnis sehingga Netflix mulai punya banyak saingan.
Salah satu saingan Netflix berasal dari Malaysia. Namanya Nurflix, platform streaming film buatan Negeri Jiran.
Syah Rizal Mohamed, bos Nurflix, dilaporkan sudah menggarap berbagai macam konten untuk platformnya ini sebelum meluncur pada Januari 2020 lalu. Total biaya yang sudah dihabiskan mencapai 9,7 juta dollar AS.
"Kami menghabiskan US$ 9,7 juta untuk startup, tetapi perusahaan akan menghasilkan 1.000 (item) konten asli dalam berbagai kategori dengan 12.000 episode dalam lima tahun," kata Syah Rizal Mohamed.
Dijamin Halal
Yang unik dari Nurflix adalah ... semua film yang disajikan dijamin halal oleh pembuatnya. Nurflix pun berhasil menggaet hingga 10 ribu pelanggan per Juli 2020. Dari data tersebut, Nurflix tengah bersiap akan menggarap konten berskala global.
"TV halal umat Islam, berdasarkan nilai-nilai Islam," tulis Arab News.
Syah Rizal mengatakan fokus pasar layanan Nurflix baru Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Dia menargetkan, pasar Asia Tenggara yang menjadi sasarannya. Lebih jauh, Nurflix juga akan membangun markasnya di Timur Tengah dan Eropa.
"Untuk mendapat daya tarik di pasar internasional," katanya.
Amir Hadir Azmi, seorang konsultan media Malaysia, mengatakan layanan streaming syariah bisa jadi hal yang menarik. Terutama untuk para pengguna yang konservatif.
"Di Amerika, misalnya, ada layanan bernama Pure Flix yang melayani pemirsa Kristen yang lebih konservatif," jelas Amir.