Djawanews.com – Media sosial dihebohkan sebuah video pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang roboh menimpa ekskavator. Lokasinya berada di Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Adapun alasan pembongkaran karena ada pergeseran pier. Kontraktor proyek kereta cepat yang melakukan pembongkaran tidak menjalankan SOP yang menyebabkan arah robohnya tiang pancang menimpa ekskavator.
Insiden KCJB sudah beberapa kali terjadi. Berikut beberapa insiden proyek kereta yang menyedot perhatian publik:
1. Ledakan pipa minyak
Pipa milik Pertamina meledak terkena pengeboran alat berat proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Ledakan ini menjadi insiden paling serius sepanjang pembangunan kereta cepat.
Insiden Pertamina terjadi pada 22 Oktober 2019. Seorang pekerja diketahui ikut meninggal karena terbakar. Korban tersebut merupakan pekerja dari China yang bernama Li Xuanfeng yang merupakan operator alat berat.
Jalur pipa Pertamina di sebelah utara ruas tol, sepanjang jalur jalan Tol Cipularang yang masuk wilayah Kota Cimahi. Pipa tersebut sedianya siap untuk dipindahkan ke jalur pipa baru di sebelah selatan jalan Tol Cipularang, karena ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Pipa itu menyuplai bahan bakar minyam jenis Premium dari Terminal Ujung Berung ke Padalarang. Alur pipa tersebut berada di antara ruas tol Cimahi-Pasirkoja km 130.
2. Besi Dicuri
Pencurian terjadi di lokasi proyek DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Ada 118 ton besi kereta cepat dicuri yang diduga melibatkan orang dalam.
Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya menegaskan, konstruksi utama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinyatakan aman meskipun telah terjadi pencurian 118 ton besi. Alasannya besi-besi yang dicuri bukanlah bagian dari komponen konstruksi utama lintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, melainkan besi untuk kebutuhan temporary support.
Pencurian terhadap besi-besi untuk kebutuhan temporary support proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu dilakukan para pelaku pada dini hari dengan cara membobol pagar pembatas di kawasan konstruksi.
“Konstruksi utama KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) aman. Besi-besi yang dicuri adalah besi untuk keperluan temporary support seperti H-beam, scaffolding, dan sebagainya. Bukan besi tulangan yang dipakai pada konstruksi lintasan atau stasiun,” ujarnya dalam keterangan resmi.
3. Tiang pancang roboh
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ramai diperbincangkan di media sosial. Terlihat dalam video, sebuah pilar proyek kereta roboh, dan menimpa dua ekskavator yang ada di sekitarnya.
Menanggapi hal itu, PT Kereta Cepat Indonesia China langsung memanggil kontraktor yang terlibat dan melakukan investigasi. Perusahaan juga memberi teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan kontruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ujar Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangannya.
Dwiyana menjelaskan, kejadian itu berlangsung saat konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, berdasarkan hasil investigasi perusahaan, proses pembongkaran itu dilakukan tanpa mengikuti standar operasi yang berlaku.
"Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan," kata dia. "Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," tambahnya.
Syukurnya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi di DK 46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang itu.
"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya," kata dia.