Djawanews.com – Di tengah pandemi Covid-19 ini bukan menjadi halangan untuk mengembangkan kreativitas. Para petani di Dusun Klayar, Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul contohnya, yang sedang mengambangkan konsep wisata agrowisata.
Para petani Klayar diketahui akan menyulap lahan gersang di dekat aliran Kali Oya menjadi kebun buah. Pada tahap awal, mereka fokus megembangankan buah semangka, dan ke kedepannya akan ada mangga, nangka, dan lainnya.
Pendamping Kelompok Petani Milenial Klayar, Budi Susilo mengatakan jika konsep agrowisata tersebut mirip dengan yang dilakukan di Pampang, Kecamatan Paliyan yang berhasil mengembangkan wisata kebun semangka petik sendiri.
“Hal inilah yang kami coba kembangkan di Agrowisata Klayar,” jelas Budi dilansir dari Harian Jogja, (9/9). Pengembangan agrowisata juga didasari lantaran di daerah tersebut memiliki pemandangan yang indah.
Kawasan Klayar memang dikelilingi oleh aliran Kali Oya, namun aksesnya kini masih terbatas. “Rencanaya memang akan dibuat jembatan gantung untuk akses. Tapi, untuk sementara akses masih menggunakan crossway di Kali Oya,” terang Budi.
Pemilihan buah semangka pada tahap awal, menurut Budi dikarenakan memiliki masa tanam yang pendek, sehingga dapat menghasilkan dalam waktu yang singkat.
“Kalau pohon buah seperti jeruk, manggan atau nangka, butuh waktu bertahun-tahun. Tapi, kalau semangka hanya dalam hitungan bulan bisa memperoleh hasilnya,” jelasnya.
Budi juga menjelaskan dalam melakukan pengembangan, para petani akan bekerjasama dengan UGM.
Apakah rencana petani Klayar tersebut berjalan sesuai harapan? Jangan lupa simak perkembangan dunia bisnis dari dunia dan Indonesia lainnya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.