Djawanews.com – Kopi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berhasil menembus pasar internasional, tepatnya Australia. Di dalam negeri, kopi Batang telah menjamah beberapa daerah, seperti Palembang dan Bali.
Ika Yunita, pelaku UMKM di Kabupaten Batang, mengatakan bahwa sekitar 500 hektare lahan disiapkan untuk menanam kopi. Lahan tersebut ada di daerah dataran tinggi Desa Suryo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Menurutnya, untuk bisa menembus pasar internasional dan luar Jawa Tengah, pihaknya membuat terobosan supaya produk kopi tersebut diminati konsumen.
“Yang jelas, kita akan mengedepankan kualitas kopi, di samping kemasan yang harus dibikin menarik dengan kelas ekonomi menengah dan atas,” ungkap Ika di Batang, Kamis (09/07/2020),
Menurut Yunita, dengan modalnya kreativitas, pihaknya kini telah berhasil membuka lima toko kopi, yaitu di Batang, Semarang, Palembang, Bali, dan Melbourne, Australia. Harga kopi bervariasi tergantung jenis kopinya. Jenis kopi arabika super, arabika wine, robusta super, robusta peabery, liberika, dan robusta wine harganya sekitar Rp30 ribu/100 gram sampai Rp85 ribu/100 gram.
Menurut Irwan Dwi Hendriyanto, penyuluh pertanian Kecamatan Bawang, setelah dilakukan penyuluhan pertanian dan pengedukasian kepada petani mengenai budidaya kopi yang baik, saat ini mereka telah menikmati hasilnya. Menurutnya, sebelum hal tersebut dilakukan, tanaman kopi di Desa Surjo banyak yang kondisinya tak terawat.
“Namun, sekarang dengan modernisasi pertanian dan perawatan berkala dengan cara peremajaan, seperti memotong dan disambung batangnya, maka kini hasilnya banyak dan kualitasnya juga bagus,” ungkapnya.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.