Djawanews.com – Pagi ini (13/04/2020) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Kurs rupiah tercatat menguat 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.800 per dolar AS. Sebelumnya, kurs rupiah adalah Rp15.820 per dolar AS.
“Rupiah menguat bergerak di level Rp15.000 per Dolar AS. Kami melihat bahwa penguatan rupiah akibat posisi investor yang mulai masuk ke pasar finansial Indonesia dan mulai membeli Surat Berharga Negara (SBN),” ungkap Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin (13/04/2020), dikutip dari akurat.co.
Meski Nilai Tukar Rupiah Menguat, Kewaspadaan Harus Dijaga
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah menambahkan, selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan obligasi global (surat utang global) senilai US$4,3 miliar . Ini menstabilkan ketersediaan dolar AS di pasar.
Terkait menguatnya nilai tukar rupiah, Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra berharap para perlaku pasar tetap waspada di tengah outlook dolar AS yang masih berpotensi menguat. Hal ini terkait masih tingginya permintaan terhadap mata uang tersebtu (dolar AS).
“Permintaan dolar AS masih tinggi karena peningkatkan jumlah kasus virus corona (covid-19) secara global serta tidak tercapainya kesepakatan penerbitan surat utang bersama dalam pertemuan para menteri keuangan zona Euro pada pekan lalu,” jelasnya.
Dia menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah juga terpengaruh oleh harga minyak yang berpeluang naik seiring sambutan pasar terhadap laporan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat melakukan pemangkasan produksi.
“Meningkatnya harga minyak dunia akibat pemangkasan produksi dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Saat harga minyak naik, kebutuhan dolar AS juga akan meningkat,” tandasnya terkait pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Untuk info terkini lain terkait bisnis, pasar, dan entrepreneur, klik di sini.