Djawanews.com – Beberapa program bantuan untuk menyangga perekonomian akan berlanjut sampai tahun depan demi menjaga daya beli masyarakat selama masa pandemi, salah satunya adalah subsidi gaji. Hal tersebut diungkapkan oleh Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Banpres UMKM akan dilanjutkan, kedua, subsidi gaji akan dilanjut di kuartal pertama tahun depan. Ketiga, kartu prakerja dan selanjutnya adalah bansos tunai, PKH, dan sembako,” papar Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Senin (07/09/2020).
Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif ditujukan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Mereka akan mendapatkan uang tunai senilai Rp2,4 juta supaya tetap bertahan meski sedang dilanda pandemi.
Tahun ini, pemerintah telah menganggarkan Rp28,8 triliun untuk program tersebut. Diperkirakan, dana sebanyak itu bisa dinikmati oleh sekitar 12 juta UMK. Syarat yang harus dipenuhi para calon penerima Banpres Produktif adalah kepemilikikan UMK, merupakan warga negara Indonesia dengan bukti kepemilikan KTP dan NIK, tidak memiliki kredit di perbankan dan lembaga keuangan lain, serta nilai saldo di rekening tak lebih dari Rp2 juta.
Untu program Kartu Prakerja, nilai totalnya adalah Rp3,55 juta per penerima. Nilai tersebut terbagi dalam beberapa ketentuan, peruntukan awal adalah biaya pelatihan senilai Rp1 juta, kedua, insentif pelatihan senilai Rp600 ribu/bulan selama empat bulan, ketiga, insentif pengisian survei Rp50 ribu/survei dengan pemberlakukan 3 kali survei.
Program subsidi gaji diberikan pada karyawan swasta bergaji di bawah Rp5 juta dan tercatat di BP Jamsostek. Bagi yang tak memiliki BPJS Ketenagakerjaan tak mendapatkannya. Para penerima mendapat uang Rp600.000/bulan yang diberikan 2 bulan sekali selama 4 bulan. Untuk bantuan ini, Kementerian Keuangan menganggarkan dana sekitar Rp33,1 triliun.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.