Djawanews.com – Program vaksinasi booster kepada masyarakat umum akan dimulai besok, Rabu, 12 Januari. Sebelumnya terlebih dahulu diutamakan untuk tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua.
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemberian vaksin booster ini gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sama halnya dengan vaksin dosisi pertama dan kedua.
Dengan pemberian vaksinasi gratis ini, maka pemerintah lah yang harus menyediakan anggaran yang sudah pasti diambil dari APBN. Lalu adakah anggarannya?
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata masih enggan merinci anggarannya. Ia menyebutkan saat ini masih dilakukan koordinasi dengan Kementerian terkait mengenai anggaran vaksin booster tersebut.
"Kami sedang koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Tentu ada anggaran yang harus disiapkan," ujarnya, mengutip CNBC Indonesia, Selasa, 11 Januari.
Meski belum merinci jumlah anggarannya, namun ia menyebutkan akan diambil dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional tahun ini yang berjumlah Rp414 triliun. Di mana porsi untuk kesehatan adalah Rp117 triliun.
Selain itu, juga ditekankan tidak semua dosis vaksin booster dibeli pemerintah, karena ada beberapa yang dihibahkan. Oleh karenanya, kemungkinan anggarannya tidak akan sebesar vaksin dosis pertama dan kedua.
"Tapi perlu diketahui bahwa kita juga menerima hibah vaksin dalam jumlah cukup banyak," pungkasnya.