Djawanews.com – Program vaksinasi booster akan dimulai 12 Januari besok. Terkait hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, terdapat tiga alternatif kombinasi vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster yang akan digunakan.
Budi mengatakan, tiga alternatif kombinasi vaksin booster ini berdasarkan pertimbangan ketersediaan stok vaksin di tahun ini dan hasil penelitian dari dalam maupun luar negeri.
"Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan pertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini. Karena jenisnya akan berbeda dengan ketersediaan di tahun lalu dan kita juga mempertimbangkan hasil riset yang dilakukan peneliti-peneliti dalam maupun luar negeri," ujar Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kemenkes RI, Selasa, 11 Januari.
Tiga alternatif kombinasi vaksin booster ini seluruhnya menggunakan skema heterologous atau pemberian dosis ketiga menggunakan merek vaksin yang berbeda dengan dosis 1-2.
Pertama, untuk penerima vaksin primer menggunakan vaksin COVID-19 merek Sinovac, akan mendapatkan booster vaksin Pfizer dengan dosis setengah. Adapun yang dimaksud dengan vaksin primer yaitu orang yang menerima suntikan dosis pertama dan kedua dengan merek yang sama.
"Kedua, untuk vaksin primer Sinovac, dosis pertama dan keduanya Sinovac, akan kita berikan booster setengah dosis AstraZeneca," kata Budi.
Ketiga, bagi penerima vaksin primer menggunakan AstraZeneca, akan mendapatkan vaksin booster Moderna dengan dosis setengah.
"Sekali lagi kami sampaikan, ini adalah kombinasi awal dari resim vaksin booster yang kita akan berikan berdasarkan ketersediaan vaksin," kata Budi.
Menurut Budi, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan ada alternatif kombinasi vaksin booster lainnya yang akand diberikan pemerintah.
Seluruh kombinasi vaksin booster tersebut sudah berdasarkan rekomendasi dari ITAGI. Serta seluruh vaksin yang digunakan sebagai booster juga sudah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Budi mengingatkan, vakinasi booster akan diberikan secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk tahap awal, pemberian vaksin booster diprioritaskan bagi kelompok lansia dan rentan. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Dan sesuai dengan arahan beliau, program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia yang telah berusia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dua kali suntik minimal enam bulan yang lalu," kata Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster akan diberikan secara graris bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun pelaksanaan vaksinasi booster akan dimulai besok, Rabu (12/1) besok.
"Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena sekali lagi, saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama," kata Jokowi dalam keterangan video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 11 Januari.
Jokowi mengatakan, vaksinasi booster akan diprioritaskan bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan rentan.
"Mulai tanggal 12 Januari 2022 pemerintah akan melaksanakan vaksinasi ketiga dengan prioritas bagi lansia dan kelompok rentan," kata Jokowi.