Djawanews.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pernah menyebutkan ada sosok benalu saat pandemi COVID-19 yang mencari keuntugan pribadi. Hal tersebut disampaikan pada perayaan HUT PDI-P ke 49 secara virtual. Bahkan, Megawati menyebut sosok yang dimaksud selalu menginduk pada inangnya. Lantas siapa benalu saat pandemi COVID-19 yang dimaksud?
Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno ikut merespn terkait dugaan sosok benalu yang dimaksud Megawati. Ia menjelaskan bahwa benalu tersebut adalah penguasa dan pengusaha.
“Ya kelompok yang tega mengkonversi penderitaan sebagai lahan perburuan rente. Siapa saja yang memenuhi kriteria ini, bisa penguasa pengusaha, bisa pengusaha penguasa,” ungkap Hendrawan pada Selasa 11 Januari.
Hendrawan menuturkan para benalu tersebut mengambil untung di tengah situasi pandemi COVID-19. Caranya adalah dengan menggunakan praktik bisnis bernuansa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Dengan menggunakan praktik-praktik bisnis yang penuh nuansa KKN,” sebutnya.
Sosok Benalu Saat Pandemi COVID-19 Punya Ilmu “Mumpungisme”
Hendrawan Supratikno menilai pernyataan Megawati soal pihak mencari keuntungan sudah jelas. Ia menyebut Megawati memang selalu mengingatkan kepada para kadernya agar melawan tindakan ‘mumpungisme’ dan parasitik di tengah kondisi memprihatinkan saat ini.
“Apa pertu tafsir lagi? Rasanya sudah jelas, ya. Kepemimpinan politis harus tumbuh berbarengan dengan kepemimpinan moral-etis, sebab kalau tidak, politik tidak akan mampu melahirkan transformasi peradaban,” ucapnya.
“Dalam sikon (situasi kondisi) yang penuh keprihatinan seperti sekarang, Ketum kembali mengingatkan nilai-nilai Pancasila sebagai ‘bintang penuntun’ (leitstern, guiding star) kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Tindakan-tindakan mumpungisme dan parasitik harus dilawan secara kolektif,” pungkasnya dalam menanggapi pernyataan sosok benalu saat pandemi COVID-19.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.