Djawanews.com – Selama pandemi Covid-19 investasi reksadana masih tetap digemari baik pemain lama atau para pemula. Kini terdapat dua marketplace reksadana di Indonesia yang menjadi perhatian yaitu Bibit dan Bareksa.
Baik itu Bibit atau Bareksa sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jadi Anda tidak perlu khawatir akan “investasi bodong” lagi. selain itu besaran nilai investasi keduanya juga sama, yaitu mulai Rp10.000 saja. Lantas mana yang lebih bagus?
Kelebihan dan Kekurangan Bareksa
Kelebihan dari Bareksa yang paling dikenal lantaran memiliki produk reksadana yang banyak. Hal tersebut wajar lantaran Bareksa sudah ada sejak tahun 2013, sedang Bibit masih baru yaitu pada tahun 2019.
Namun yang menjadi keluhan dari banyak pengguanya lantaran, aplikasi dari Bareksa dinilai “advance” dan lumayan sulit digunakan para pemula. Selain itu memiliki minimal pembelian Rp50.000, sedangkan BIbit Rp10.000 saja.
Kelebihan dan Kekurangan Bibit
Yang membuat Bibit menarik adalah adanya robo advisor yang dinilai sangat membantu bagi investor pemula. Selain itu aplikasi memiliki tampilan modern dan responsif.
Lantaran masih baru, Bibit juga selalu memberikan promo menarik dan juga transaksi dapat dilakukan dengan banyak pilihan metode pembayaran. Tidak seperti Bareksa yang hanya mendukung OVO dan transfer bank.
Kendati demikian, Bibit memiliki kelemahan yaitu produk reksadana yang ditawarkan tidak sebanyak Bareksa. Selain itu kini Bareksa juga telah bekerjsa sama dengan e-commerce seperti Tokopedia untuk mempermudah transaksi reksadana para investornya.
Jadi, pilih Bibit atau Bareksa? Sesuaikan saja dengan kebutuhan Anda. Selain investasi reksadana, ikuti juga perkembangan dunia bisnis Indonesia hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.