Djawanews.com – Banyak orang yang ragu untuk investasi Bitcoin di masa pandemi virus corona ini. Lantas apakah hal tersebut benar, atau malah salah?
Transaksi uang fisik yang membutuhkan pertemuan secara langsung antar manusia dinilai berpotensi menularkan virus corona. Sedangkan Bitcoin yang merupakan produk turunan uang digital dapat menggantikan uang secara fisik, hal tersebut adalah salah satu kelebihan yang dimilikinya.
Risiko Investasi Bitcoin di Masa Pandemi Corona
Terkait risiko investasi Bitcoin saat ini, Business Development Manager Triv Jordan Simanjuntak, dilansir dari Kompas menyatakan jika di tengah rontoknya berbagai instrumen investasi Bitcoin masih berpotensi menguntungkan.
Jordan menyatakan jika saat ini Bitcoin adalah salah satu aset yang aman dalam kondisi ketidak pastian dan membuatnya masih digemarik oleh para investor.
Sebagaimana diketahui, meskipun Bitcoin sempat anjlok 56,37 persen pada pertengahan Februari 2020 namun setelahnya (hingga sekarang) kembali naik sebesar 44,14 persen.
Peluang Investasi Bitcoin di Masa Mendatang
Harga 1 Bitcoin (Btc) pada Jumat pagi (29/05/2020) adalah senilai dengan Rp 140.249.680,30. Angka tersebut naik segara signifikan mengingat pada pertengahan Maret Bitcoin berada pada level paling bawah yaitu pada harga Rp75 jutaan tiap koinnya.
Kenaikan harga Bitcoin disebabkan oleh banyak hal, salah satunya lantaran banyak investor dan trader saham yang beralih pada pembelian uang digital terutama Bitcoin.
Banyak pakar ekonomi berpendapat tren kenaikan harga Bitcoin akan terus terjadi selama kondisi akibat virus corona belum membaik. Hal tersebut membuat investasi Bitcoin di masa pandemi ini adalah pilihan yang tepat. Penasaran dengan perkembangan Bitcoin, pantau terus Berita Harian Bisnis Djawanews.