Djawanews.com – Imbas Corona mulai menjalar ke dunia bisnis, begitu banyak pabrik tekstil yang merumahkan karyawannya agar seimbang antara pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
Bahaya PHK mulai menghantui para buruh pabrik tekstil, karena mereka merupakan golongan paling rentan terkena PHK. Selain ancaman kehilangan pekerjaan, ancaman lainnya adalah kesejahteraan hidup yang sangat susah terpenuhi di tengah pandemi.
Imbas Corona, Buruh Pabrik Tekstil Rawan PHK
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa kegiatan di pabrik tekstil merupakan usaha padat karya yang memperkerjakan banyak orang.
Di masa sulit karena pandemi ini tidak dapat dipungkiri bahwa PHK buruh akan terjadi.
Meskipun demikian, KemenPerin belum memegang data akurat soal PHK di berbagai sektor insutri. Terkait industri tekstil pihaknya mendorong agar mereka melakukan diversifikasi produk, misalnya membuat masker atau alat perlindungan diri (APD)
Kedua produk di atas sangat dibutuhkan saat ini, sehingga dengan dilakukannya disvesifikasi ini dhiarapkan industri tekstil tidak macet karena pesanan tekstil yang menurun. Selain itu juga, diversifikasi ini menjauhkan buruh dari jurang PHK.
Selain itu, imbas Corona sudah jauh masuk ke industri rumahan yang terpaksa gulung tikar karena pandemi ini. Ingin tahu informasi mengenai bisnis di Indonesia? Pantau terus hanya di rubrik bisnis Djawanews.