Djawanews.com – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan masyarakat untuk menanam dan beternak di rumah masing-masing. Hal itu dalam rangka untuk mencegah inflasi, khususnya pangan.
Luhut mengatakan, harga pangan seperti cabai, daging, hingga telur ayam menyumbang angka inflasi hingga 11,4 persen. Padahal, inflasi inti (core inflation) pada Juli 2022 lalu masih di bawah proyeksi yaitu 2,84 persen.
"Pangan itu sampai 11,4 persen. Apa saja di situ, ada cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam. daging ras, tomat," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, Selasa 30 Agustus.
Menurut Luhut, bahan pangan seperti yang disampaikannya sebenarnya bisa dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri. Karenanya, dia meminta kepala daerah dan TNI-Polri mulai menyosialisasikan kepada masyarakat untuk bercocok tanam dan berternak sendiri di rumah.
"Ini barang-barang yang menurut saya bisa kita kembangkan di rumah kita masing-masing. Nah, saya minta teman-teman gubernur, pangdam, kapolda, semua kita," kata Luhut.
Luhut mengaku, cara serupa pernah dia lakukan saat menjadi prajurit TNI. Saat itu dia mengembangkan tanaman hidroponik untuk menghindari kelangkaan bahan pangan.
"Ini barang yang waktu saya Komandan Korem tahun 1992-1993 di Madiun, saya pernah bikin dulu hidroponik untuk supaya pangan waktu itu jangan sampai kita kurang," ungkapnya.
Luhut mengatakan, inflasi menjadi tantangan pemerintah pusat maupun daerah. Dia pun meminta angka inflasi kedepannya tak sampai tembus di angka tujuh persen.
Karena itu, perlu kerja sama semua pihak untuk mengendalikan inflasi yang saat ini tengah terjadi, khususnya yang menyangkut bahan pangan.
"Jadi maksud saya, ayo teman-teman kita semua untuk kita bersama-sama menjaga inflasi ini," pungkasnya.