Djawanews.com – Energi ramah lingkungan adalah solusi untuk meremajakan bumi yang sudah tua. Pembangunan PLTA Kayan di Kalimantan Utara pun mendapatkan sorotan banyak pihak.
Salah satunya adalah Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie yang mendukung pembangunan tersebut. Menurutnya pembangunan lima PLTA di sepanjang Sungai Kayan dapat memberi efek positif bagi industri, pertanian, dan pariwisata.
Dilansir dari Bisnis.com, Irianto menyatakan jika pembangunan PLTA juga akan membawa dampak bagi kehadiran Industri metal yang vital. “Itu menjadi fondasi kemajuan industri nasional,” ungkap Irianto.
Suplai listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan ke depannya mampu berperan vital bagi pengembangan kawasan industri bahan dasar seperti aluminium, nikel, dan baja.
“Kalau industri negara mau maju, harus punya industri logam, dasar seperti smelter. Selama ini kita tergantung impor, padahal punya bahan mentah ekspor. Satu smelter perlu 800 megawatt untuk kapasitas produksi 500.000 ton per tahun,” ungkapnya.
Adanya industri bahan dasar tersebut juga diharapkan dapat menciptakan berbagai industri turunan yang dapat memajukan perekonomian, sehingga pasokan listrik menjadi kunci keberhasilannya.
“Jadi pasokan listrik adalah kunci. Tahun ini sudah pra konstruksi. Saya sampaikan ke Presiden dan Menko Perekonomian. Kita harus datangkan tenaga ahli dari China. Paling tidak 60 persen pekerja akan gunakan tenaga kerja lokal dan 40 persen dari asing. Tenaga kerja asing hanya dilibatkan dalam bidang tertentu dan transfer knowledge,” terang Irianto.
Bagaimana perkembangan dari pembangunan energi ramah lingkungan PLTA Kayan? Ikuti perkembangannya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.