Djawanews.com – Setelah rentetan kasus Jiwasraya, istilah saham gorengan kembali jadi perbincangan hangat masyarakat. Hal tersebut terjadi lantaran klien PT Jouska Finansial Indonesia menuduh Jouska menggunakan dana kliennya untuk investasi saham gorengan. Dari masalah ini masyarakat kemudian bertanya, apa itu saham gorengan?
Pengertian Saham Gorengan
Saham gorengan adalah saham yang secara umum bisa diartikan dengan saham berkualitas rendah atau jelek. Hal itu dikarenakan saham tersebut telah direkayasa oleh pihak yang sering disebut dengan bandar saham. Rekayasa tersebut dilakukan untuk mengambil keuntungan dalam pendek.
Lalu mengapa disebut saham gorengan? Rekayasa yang dilakukan oleh para bandar tersebut kemudian dikaitkan dengan “gorengan” semacam bakwan, mendoan, molen, dan sebagainya.
Seperti gorengan dalam arti yang sebernarnya, saham yang telah direkayasa memang terkadang memberi iming-iming dan kenikmatan yang menggoda. Namun perlu diwaspadai bahwa saham gorengan sangat tidak sehat, begitu juga dengan saham gorengan.
Bandar saham yang melakukan rekayasa “menggoreng” biasanya memiliki saham dalam jumlah besar. Saham tersebut biasanya berasal dari saham lapos dua atau tiga yang punya nilai kapitalisasi pasar kecil dan jumlah pemegang saham publiknya relatif sedikit.
Ciri-ciri Saham Gorengan
Anda harus mewaspadai saham gorengan jika tidak ingin terperosok ke dalam jurang yang dalam. Karena jeni saham ini akan mendatangkan kerugian yang cukup besar bagi investor. Untuk menghindarinya, berikut ciri-ciri saham gorengan.
-
Harga Saham Naik dan Turun Drastis dalam Waktu Singkat
Banyak orang yang kadang tergiur dengan harga saham yang mengalami kenaikan tinggi dalam waktu singkat. Padahal, saham tersebut berpotensi untuk turun dalam waktu yang singkat pula. Sebagai contoh, harga saham ABC yang semula bernila Rp50 tiba-tiba naik menjadi Rp800. Dalam waktu hitungan jam, harga saham ABC akan anjlok menjadi Rp25 per lembar saham.
-
Harga Saham Tergantung Gosip
Harga saham tergantung dengan desas-desus, rumor, atau gosip yang sering diembuskan oleh para bandar yang mengincar investor agar membeli saham tertentu agar harga naik. Jika harga sudah naik, para bandar akan menjualnya dengan besar-besaran.
-
Saham Tidak Likuid dan Jadi Sumber Masalah
Saham gorengan juga sangat sulit dicairkan atau biasa disebut tidak liquid. Selain itu saham gorengan juga jarang aktif dalam perdagangan sehari-hari. Saham gorengan juga kerap bermasalah seperti terkena suspensi BEI, terlilit utang, dan sebagainya.
-
Seakan-akan Tawarkan Untung Besar
Jangan mudah percaya pihak yang menawarkan saham tertentu dengan keuntungan besar dan risiko kecil. Investor juga harus berhati-hati dalam bertransaksi, terutama bagi investor pemula.
Itulah beberapa ciri saham gorengan yang harus diketahui. Saat Anda bertanya tentang apa itu saham gorengan, Anda bisa kembali menyimak artikel Djawanews, portal berita harian bisnis terpercaya.