Djawanews.com – Dua komoditas, yaitu daging ayam dan telur ayam, diprediksi mendorong tekanan inflasi pada Juni 2020. Eric Sugandi, ekonom dari Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI, memperkirakan tekanan inflasi pada Juni 2020 lebih disebabkan dari sisi pasokan karena gangguan distribusi dan transportasi selama pandemi covid-19.
“Harga komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami kenaikan. Saya memperkirakan inflasi pada Juni 2020 berada di angka 0,04% (mtm) atau 1,82% (yoy),” jelas Eric, Senin (29/06/2020).
Berdasarkan data dari infopangan.jakarta.go.id, harga daging ayam ras hari ini (29/6/2020) adalah Rp37.974/ekor. Dengan kata lain naik Rp451 dibanding kemarin. Untuk telur ayam ras, harganya hari ini Rp26.500 per/kg atau naik Rp95/kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan terjadinya inflasi 0,07% pada Mei 2020. Maka, inflasi year to date/ytd adalah 0,90% dan inflasi year on year/yoy adalah 2,19%.
Mengacu data Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia pada minggu IV Juni 2020, inflasi pada Juni 2020 diperkirakan mencapai -0,01% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Lalu, perkiraan inflasi pada Juni 2020 year to date adalah 0,90% (ytd) dan inflasi year on year sebesar 1,76% (yoy).
Berdasarkan survei tersebut, komoditas yang menjadi penyumbang utama deflasi pada periode laporan berasal dari bawang putih, yaitu -0,04% (mtm), jeruk, cabai merah, dan tarif angkutan udara yang masing-masing -0,03% (mtm), emas perhiasan, cabai rawit, dan gula pasir yang masing-masing -0,02% (mtm), serta minyak goreng, yaitu -0,01% (mtm).
Kemudian, komoditas utama yang mengakibatkan inflasi adalah daging ayam ras , yaitu 0,13% (mtm), telur ayam ras, yaitu 0,05% (mtm), dan tomat, yaitu 0,01% (mtm). Untuk mendapatkan info bisnis yang lain, klik di sini.