Djawanews.com – CEO Microsoft, Satya Nadella dilaporkan telah menjual setengah dari seluruh saham Microsoft yang ia miliki. Menurut laporan dari Komisi Pasar Modal AS (Securities Exchange Commission), saham yang dijual Nadella sebanyak 840.000 lembar saham.
Harga per lembar saham tersebut dijual dengan kisaran 334-349 dollar AS. Jadi, total nilai saham yang terjual adalah 285 juta dollar AS atau setara dengan Rp4,09 triliun dengan kurs Rp14.300 per 1 dollar AS.
Kini Nadella masih memiliki lebih dari 830.000 lembar saham Microsoft.
Ada dugaan bahwa penjualan saham Microsoft ini berkaitan dengan aturan pajak atas keuntungan (capital gain tax) yang baru.
Hal itu dikatakan analis dari InsiderScore, Ben Silverman kepada Wall Street Journal. Menurut Silverman, dengan menjualnya di tahun 2021, saham yang dilepas itu tidak akan dikenakan aturan pajak yang baru.
Menurut dokumen pengajuan, saham Microsoft dijual pada tanggal 22 dan 23 November 2021. Itu artinya, saham dijual sekitar sebulan sebelum negara bagian Washington, tempat perusahaan Microsoft bermarkas, menerapkan aturan baru itu. Aturan pajak yang baru ini bakal berlaku mulai 1 Januari 2022 mendatang.
Aturan pajak baru tersebut disahkan anggota parlemen pada bulan April lalu. Pembaharuan tersebut ditargetkan kepada penjualan saham dan kepemilikan bisnis dengan pajak sebesar 7 persen atas keuntungan modal jangka panjang yang menghasilkan lebih dari 250.000 dollar AS.
Juru bicara Microsoft mengungkapkan bahwa Nadella menjual saham untuk perencanaan keuangan pribadi dan diverifikasi aset.
"Dia (Nadella) berkomitmen untuk kesuksesan perusahaan yang berkelanjutan dan kepemilikan sahamnya secara signifikan melebihi persyaratan kepemilikan saham yang ditetapkan oleh Dewan Direksi Microsoft," kata Juru Bicara Microsoft.
Ingin tahu informasi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews