Djawanews.com – Jepang gencar memaksimalkan energi terbarukan, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) yang bahan bakarnya adalah cangkang kelapa sawit. Hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai sebuah potensi pasar.
Menurut Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), naiknya permintaan cangkang kelapa sawit (palm kernel shells/PKS) dari Jepang merupakan kabar baik bagi Indonesia di tengah pendemi covid-19 dan sentimen negatif di banyak negara terhadap produk sawit dan turunannya.
“Ini (kebutuhan terhadap PKS) akan membantu meningkatkan serapan sawit yang selama ini oversupply dan di tengah penurunan permintaan akibat wabah covid-19,” ungkapnya, Rabu (15/07/2020), dikutip dari Bisnis.
Selain itu, Faisal berharap nantinya Indonesia tidak hanya jadi pengeksport PKS, melainkan juga melakukan langkah lebih lanjut dengan Jepang, salah satunya adalah pengembangan teknologi untuk diterapkan di Indonesia.
“Akan lebih baik jika ke depan teknologi Jepang ini bisa dikembangkan di Indonesia untuk EBT (energi baru dan terbarukan), karena pasti nanti serapannya akan jauh lebih besar mengingat market domestik kita yang memang besar,” jelasnya.
Dia menambahkan, potensi permintaan PKS dari Jepang harus dimaksimalkan karena tren ekspor secara umum masih sulit pulih.
“Kalau tren ekspor secara umum di 2020 masih akan cenderung kontraksi karena kondisi wabah yang menekan permintaan di banyak negara tujuan ekspor, kecuali mungkin Tiongkok,” ungkap Faisal.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.