Djawanews.com – Puluhan pemerintah kabupaten/kota belum menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT dana desa) kepada masyarakat yang terdampak covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Halim Iskandar; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Karena kendala mendasar, BLT dana desa di 38 kabupaten/kota belum cair sama sekali. Alasannya macam-macam, mulai dari administrasi sampai lokasi yang cukup jauh,” kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/05/2020), dikutip Djawanews dari Bisnis.com.
Persebaran BLT Dana Desa yang Belum Disalurkan
Berdasarkan data Kemendes PDT, 109 kabupaten/kota telah menyalurkan 100% BLT dana desa, 138 kabupaten/kota menyalurkan 79%, 55 kabupaten/kota menyalurkan 50—74%, dan 94 kabupaten/kota baru mendistribusikan 1—49% BLT dana desa kepada masyarakat.
Menurut Abdul, kabupaten/kota yang belum menyalurkan BLT dana desa terbanyak ada di wilayah Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Daerah yang lain adalah Kepulauan Nias di Sumatra Utara dan Mahakam Hulu di Kalimantan Timur. Abdul mengatakan, selain faktor jarak, faktor administratif juga berpengaruh.
“Misalnya di Kabupaten Ende, NTT. Kepala desa baru terpilih dan sedang diurus. Ada juga pejabat desa yang mau bansos dari pemerintah pusat selesai dulu, baru mereka cairkan dana desa,” tambahnya.
Meski begitu, Abdul menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran telah masuk ke rekening desa.
“Alasan-alasan tersebut menyebabkan terjadi kurang percepatan penyaluran BLT dana desa di berbagai daerah. Namun, 74% sudah tersedia di rekening kas desa. Jumlahnya pasti bertambah (dari) hari ke hari,” tandasnya. Untuk mendapatkan info ekonomo yang lain, klik di sini.