Djawanews.com – Pada Kamis (10/09/2020) kemarin, program Kartu Prakerja gelombang 8 dibuka. Tak berbeda dengan gelombang 7, sebanyak sekitar 800 ribu pekerja akan mendapatkan pelatihan dan stimulus senilai Rp600 ribu per bulan selama empat bulan.
Menurut Louisa Tuhatu, Head of Communication PMO Kartu Prakerja, jumlah pendaftar selalu melebihi kuota dalam tiap gelombang pendaftaran. Pada gelombang 7, terangnya, program bantuan tersebut diikuti oleh lebih dari 2,8 juta orang. Jumlah tersebut sangat timpang dengan kuota yang disediakan.
Louisa juga menjelaskan, proses seleksi nantinya dilaksanakan oleh sistem secara otomatis. Jadi, PMO tak menentukan orang yang dipilih secara manual. Meski begitu, terdapat sejumlah variabel sebagai acuan seleksi, misalnya pendaftar tergolong sebagai masyarakat terdampak pandemi covid-19.
"Proses seleksi dilakukan oleh sistem dengan memperhatikan beberapa variabel, misalnya apakah pendaftar tersebut adalah mereka yang terdampak pandemi," ungkap Louisa, Jumat (11/09/2020), dikutip dari CNNIndonesia.com.
Louisa juga mengatakan, dirinya sadar bahwa ada banyak pendaftar yang kecewa karena belum terpilih sejak gelombang pertama. Meski tak merinci kesalahan para pendaftar, Louisa mengatakan bahwa kunci dari pendaftaran program tersebut adalah ketelitian, yaitu ketepatan input data diri. Pihaknya juga menyediakan sistem aduan bagi pendaftar yang mencoba lebih dari tiga kali, namun belum terpilih.
"Sistem pengaduan yang kami lakukan ini adalah untuk memastikan bahwa mereka yang telah mencoba lebih dari 3 kali dapat dievaluasi kembali kelayakannya," lanjut Louisa.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.