Djawanews.com – Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan harga bawang merah yang melambung tinggi disebabkan karena banyak pedagang yang belum berjualan usai libur Lebaran 2024. Tidak banyak pedagang yang berjualan artinya stok barang berkurang sehingga menyebabkan harga naik.
Diketahui, harga bawang merah di pasaran menyentuh Rp80.000 per kilogram (kg).
“Ya Lebaran tahu sendiri kan orang libur semua, ya dagang kan kurang,” ujarnya ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Tak hanya karena pedagang yang libur, Zulhas bilang stok bawang merah kurang karena petani juga belum sepenuhnya kembali bekerja.
“Kan orang kalau enggak ada yang motong bawang, ya kan enggak ada yang ngirim. Orang Lebaran maklum ya,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengungkapkan mahalnya harga bawang saat ini karena terjadi banjir di daerah sentra produksi bawang.
“Bawang merah itu di Brebes itu kan banjir, sama dengan pernyataan kepala bawang merah karena ada banjir di Brebes, pasokannya berkurang,” ucapnya.
Isy bilang pemerintah tengah melihat kondisi panen di sentra produksi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kita lagi lihat di Bima di NTB seperti apa. Sumber bawang merah kan ada di Bima juga, bukan hanya di Brebes. Kita sedang berkoordinasi dengan Bapanas, nanti Bapanas apakah nanti bawa dari Bima,” tuturnya.