Djawanews.com – Kabupaten Gunungkidul sangat sadar adanya Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi terhambat. Untuk itu, agar bangkit dari keterpurukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gunungkidul lakukan revolusi pemasaran secara digital.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Sri Suhartanta menjelaskan dampak Covid-19 sangat nyata, karena tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga ekonomi.
Suhartanta menjelaskan jika program Pemkab Gunungkidul tahun depan akan difokuskan untuk pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM dan kepariwisataan.
“Kegiatan difokuskan untuk membangkitkan kegiatan UMKM dan pariwisata karena sektor ini sangat berpengaruh dengan adanya pandemi Covid-19. Misalnya, di awal-awal pandemi, sektor berhenti total, meski saat ini sudah mulai bergeliat kembali,” jelas Suhartanta dilansir dari Harian Jogja, (10/11).
Program digitalisasi akan dikembangkan dalam pengelolaan UMKM, hal tersebut menurut Suhartanta lantaran infrastruktur sudah siap.
Selain itu, Suhartanta juga menjelaskan jika program internet masuk desa yang dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika sangat membantu. “Ini sangat penting karena bisa mendukung digitalisasi UMKM di Gunungkidul,” jelasnya.
Menurut Suhartanta, digitalisasi UMKM memiliki pangsa pasar yang lebih luas. Selain itu, transaksi juga tidak perlu bertatap muka karena bisa dilakukan secara nontunai.
“Kami tidak hanya menyediakan infrastruktur, tapi juga menggandeng perbankan, salah satunya BPD DIY untuk penyaluran kredit lunak ke masyarakat,” imbuhnya.
Selain upaya Kabupaten Gunungkidul bangkit dari Covid-19, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.