Djawanews.com – Menurut Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), percepatan investasi adalah kunci penciptaan lapangan pekerjaan. Bahlil mengatakan, saat ini ada sekitar 7 juta orang yang belum memiliki pekerjaan, padahal jumlahnya bertambah 2,5-an juta angkatan kerja baru per tahun.
Selain itu, saat ini jumlah pengangguran juga meningkat karena para pekerja banyak yang di-PHK selama masa pandemi covid-19. Jadi, menurut Bahlil, saat ini ada sekitar 16 jutga penduduk yang butuh lapangan pekerjaan.
“Sekarang rakyat Indonesia butuh 16 juta lapangan pekerjaan, untuk menciptakan lapangan kerja, rumusnya cuma satu, yaitu investasi,” ungkap Bahlil, Kamis (30/07/2020).
Meskipun begitu, Bahlil mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang jadi kendala dalam upaya mempercepat realisasi investasi, seeprti aturan yang timpang tindih serta harga lahan dan buruh yang lebih mahal dari negara Asean lain.
Dia menjelaskan bahwa rata-rata harga tanah di Indonesia adalah Rp4 juta/meter, sedangkan di Vietnam kurang lebih Rp1,1 juta/meter. Selain itu, tambah Bahlil, harga buruh di Indonesia 4,5% lebih mahal dari negara Asean lain, apalagi kenaikan upah buruh sekitar 8% per tahun.
Menurutnya, omnibus law merupakan keharusan guna melakukan perubahan aturan-aturan yang menghambat investasi.
“Omnibus law adalah kewajiban, negara-negara lain, seperti Vietnam dan Thailand, sudah reform duluan, Singapura sudah reform sejak lama, kita terlambat,” ungkapnya.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.