Djawanews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memutuskan menaikkan tarif cukai hasil tembakau. Kenaikan cukai rokok ini berimbas kepada harga rokok naik. Kenaikan cukai rokok tersebut ada dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191 Tahun 2022 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun, dan Tembakau Iris.
"Kebijakan penyesuaian tarif CHT telah mempertimbangkan sisi makro ekonomi. Apalagi, di tengah situasi ekonomi domestik yang terus menguat dalam masa pemulihan ekonomi nasional," ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Senin (19/12).
Adapun, kenaikan tarif cukai rokok sigaret rata-rata sebesar 10% pada tahun 2023 - 2024. Sedangkan, tarif cukai jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT), kenaikan maksimum 5%.
Selain cukai rokok tembakau, cukai rokok elektrik dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) juga mengalami kenaikan dengan rata-rata 15% dan 6% setiap tahunnya untuk dua tahun ke depan.
Berikut batasan harga jual eceran rokok per batang setelah kenaikan cukai rokok:
Sigaret Kretek Mesin (SKM)
- Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 2.055/batang, naik dari harga Rp 1.905
- Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 1.255/batang, naik dari harga Rp 1.140/batang
Sigaret Putih Mesin (SPM)
- Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 2.165/batang, naik dari harga Rp 2.005/batang
- Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 1.295/batang, naik dari harga Rp 1.135/batang
Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau SPT
- Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 1.250/batang sampai Rp 1.800/batang, naik dari harga Rp 1.635/batang
- Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 720, naik dari harga Rp 600 per batang.
- Golongan III harga jual eceran paling rendah Rp 605, naik dari harga Rp 505.
Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)
Harga jual eceran paling rendah Rp 2.055/batang, naik dari harga Rp 1.905/batang
Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM)
- Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 860, naik dari harga Rp 780
- Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 200, tidak ada perubahan
Jenis Tembakau Iris (TIS)
Harga jual paling rendah Rp 55-180, tidak ada perubahan
Jenis Rokok Daun atau Klobot (KLB)
Harga jual paling rendah Rp 290, tidak ada perubahan
Jenis Cerutu (CRT)
Harga jual paling rendah Rp 495 sampai Rp 5.500, tidak ada perubahan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.