Djawanews.com – Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku ditemui sedikitnya 30 pengusaha muda yang menjadi korban investasi crypto di Jakarta, pekan lalu. Mereka menceritakan kronologi kejadian hingga akhirnya berinvestasi.
“Mereka menemui saya. Sekitar 30 orang. Sampai resto Yongdaeri penuh. Terutama penuh keluh kesah: uang investasi mereka tidak kembali. Ada yang sampai Rp 2,5 miliar,” kata Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul ‘Investasi Paguat’ di laman disway.id pada Rabu, 15 Desember.
“Kalau dijumlah, dari yang curhat hari itu saja: Rp 40 miliar lebih. Mereka memang pengusaha muda: yang cowok ganteng-ganteng. Yang cewek cantik-cantik. Tapi mereka sama: merasa teperdaya,” sambung Dahlan Iskan.
Dahlan bercerita, mereka pada awalnya murid seorang motivator muda top. Sang motivator membuat kelas bisnis. Menarik. Setahun tiga atau empat kali.
Satu kelas isinya 40 orang. Bayarnya Rp 40 juta/orang untuk satu seri pertemuan. Di akhir seri mereka tur bersama ke luar negeri.
“Saat jadi murid itulah sang motivator mengajak investasi crypto. Dengan imbal margin yang menggiurkan,” jelas Dahlan.
Dalam investasi tersebut, agar dapat harga murah mereka harus membeli paket yang Rp 15 miliar.
“Mereka bisa membeli bersama: satu paket Rp 15 miliar. Siapa investasi membayar berapa. Dari mereka terkumpul Rp 15 miliar,” katanya.
Mereka kemudian membeli paket itu atas nama sang motivator. Memang ketika mengirimirim uang, mereka mengirimkannya ke nama pribadi motivator. Mereka hanya mendapat tanda terima lewat handphone.
Tidak cukup sampai di situ, mereka ditawari lagi investasi serupa. Dengan objek baru: beli kapal. Paketnya lebih besar dari investasi sebelumnya.
Ada dua hal yang membuat mereka tertarik: yang menawari investasi itu adalah guru mereka. Kedua, janji hasilnya sangat menggiurkan.
“Janji itu tidak terwujud. Mereka merasa teperdaya. Ada yang mengadu ke polisi. Ada yang diam saja,” tulis Dahlan.
Adapun alasan para pengusaha muda ini curhat ke Dahlan Iskan karena mantan Dirut PLN itu ternyata dipakai untuk promosi oleh sang motivator.
“Nama saya ikut dipakai promosi. Demikian juga nama-nama tokoh lain, seperti Sandiaga Uno,” jelasnya.
“Saya memang pernah bertemu sang motivator: di sebuah seminar mahasiswa. Ia jadi pembicara pertama. Saya terpana dengan kemampuan bicarannya hari itu. Pinter sekali memberi motivasi,” kata Dahlan.
Sang motivator itu kemudian berkunjung ke rumah Dahlan Iskan bersama para muridnya.
“Ia ke rumah saya. Bersama sejumlah pengusaha muda. Rupanya itu sebagian dari murid kelasnya. Tentu kami foto-foto di rumah saya. Foto itulah, yang menjadi salah satu bahan promosinya. Juga foto beberapa tokoh lain,” ucap Dahlan.
“Saya masih ingat nama motivator itu: Reiner,” tandas Dahlan Iskan.